Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

31 Pekerja Transpapua Ditembak, Jokowi Akui Pembangunan di Papua Butuh Upaya Ekstra

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan upaya pembukaan lahan untuk membangun infrastruktur di Papua sangat sulit karena geografis dan medan yang menantang.
Presiden Joko Widodo memberi keterangan perihal insiden penembakan pekerja proyek Transpapua di Istana, Rabu (5/12). Presiden didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkopolhukam Wiranto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. JIBI/BISNIS/ Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo memberi keterangan perihal insiden penembakan pekerja proyek Transpapua di Istana, Rabu (5/12). Presiden didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkopolhukam Wiranto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. JIBI/BISNIS/ Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan upaya pembukaan lahan untuk membangun infrastruktur di Papua sangat sulit karena geografis dan medan yang menantang.

Tak hanya itu, kesulitan itu juga ditambah dengan kondisi keamanan yang cukup rawan karena masih ada beberapa titik yang dikuasai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Saya mau menambahkan sedikit bahwa pembangunan di Papua itu memang sangat sulit sekali, medannya sangat sulit. Geografisnya, cuacanya, ketinggian 3.000 - 4.000 meter di atas permukaan air laut seperti yang kita liat dari Wamena ke Mamugu sepanjang 278 km. Itu ketinggian di atas 3.000, membawa alat beratnya saja ke sana pakai helicopter, membawa aspal juga pakai helikopter,"ujarnya di Istana Merdeka, Rabu (5/12/2018).

Dikatakan, pembangunan yang sulit seperti itu harus diketahui masyarakat dan sangat berbeda jika dibandingkan dengan pembangunan jalan di Jawa.

"Alamnya sulit di tanah Papua, juga ada sisi keamanan di titik-titik tertentu. Ini yang menyebabkan kadang-kadang misalnya sebuah proyek itu harus berhenti dulu," ucapnya.

Kendati ada insiden penembakan di lokasi pembangunan proyek Trans Papua, Jokowi berkomitmen tetap melanjutkan pembangunan Trans Papua sepanjang 4.600 km.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengemukakan lokasi penembakan terjadi di proyek jalan Wamena- Mamugu segmen 5 dengan panjang jalan mencapai 278 km. Jalan tersebut diakuinya sudah tembus, hanya saja masih dibutuhkan 35 jembatan untuk menghubungkan jalan-jalan itu.

"Jembatan-jembatan ini akan dihentikan [pembangunannya]. [Pembangunan] tunggu Pangdam dan Kapolda, akan dikawal," ujarnya.

Kementerian PUPR mencatat sebanyak 17 pekerja tewas ditembak oleh kelompok bersenjata, 4 lainnya melarikan diri, dan 4 pekerja sudah dievakuasi.

Pekerja-pekerja konstruksi yang terbunuh tersebut diketahui tengah mengerjakan proyek jembatan di Kali Yigi (Km 102+525) dan Kali Aurak (Km 103+975).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper