Bisnis.com, BUENOS AIRES – Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu (1/12/2018) bahwa desakan Turki mengenai upaya menemukan kebenaran di balik pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi baru-baru ini bukan bertujuan untuk merusak keluarga Kerajaan Saudi.
Erdogan, yang berbicara kepada wartawan di konferensi tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) di Buenos Aires, mengatakan bahwa pemecahan masalah pembunuhan Khashoggi juga akan menjadi kepentingan Kerajaan Saudi.
"Kami tak pernah melihat ini isu politik," kata Erdogan. "Kami ingin merasa yakin bahwa pembunuhan itu diungkap dari seluruh aspek dan para pelakunya diadili."
Pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul telah mengganggu hubungan Arab Saudi dengan Barat dan merusak citra di luar negeri pemimpin Saudi sebenarnya, Putra Mahkota Mohammad bin Salman.
Arab Saudi menyatakan sang pangeran tidak mengetahui pembunuhan tersebut. Setelah memberikan berbagai penjelasan yang saling bertolak belakang, Riyadh kemudian mengatakan Khashoggi dibunuh dan jasadnya dimutilasi ketika perundingan untuk membujuknya kembali ke Arab Saudi gagal.
Erdogan mengatakan pembunuhan tersebut diperintah oleh tingkat tertinggi kepemimpinan Saudi tetapi barangkali bukan oleh Raja Salman. Sebagai gantinya, putrra mahkota yang berusia 33 tahun itu menjadi sorotan.
"Kami tak punya kepentingan merusak negara Arab Saudi atau keluarga Kerajaan Saudi. Kami yakin membuat terang semua aspek dari pembunuhan dan hukuman yang dijatuhkan terhadap semua pelaku akan jadi kepentingan Arab Saudi," kata dia.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ia mengangkat isu Khashoggi ketika di KTT G20 itu.
Dalam jumpa pers di Buenos Aires, Trudeau mengatakan ia mengadakan "perbincangan terbuka" dengan Putera Mahkota Mohammad di jamuan makan malam para pemimpin pada Jumat.
"Saya bicara dengan putra mahkota itu untuk menyampaikan keprihatinan kami dan perlunya jawaban lebih baik mengenai pembunuhan Khashoggi dan perlunya gencatan senjata di Yaman," kata Trudeau.
Negara-negara Barat menyerukan diakhirinya kampanye militer pimpinan Saudi di Yaman, negara tetangganya, yang dilancarkan oleh Pangeran Mohammad, sementara krisis kemanusiaan di sana memburuk.
Erdogan juga mengatakan Pangeran Mohammad telah mengirim kepala kejaksaan Saudi ke Turki untuk menyelidiki pembunuhan Khashoggi, tetapi jaksa itu tidak membagikan informasi kepada Turki.
Turki memiliki bukti yang mendokumentasikan bahwa Khashoggi, kolumnis Washington Post yang kerap mengkritik Putara Mahkota Saudi, dibunuh dalam waktu tujuh setengah menit, kata Erdogan. Dia mengatakan Ankara sudah membagi-bagikan bukti ini ke seluruh negara yang memintanya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Arab Saudi.