Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Theresa May bakal memanfaatkan kesempatan perhelatan KTT G20 pekan ini untuk mengangkat kasus pembunuhan Jamal Khashoggi dan situasi di Yaman.
May menyatakan berencana berbicara langsung dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 di ibu kota Argentina, Buenos Aires, pada 30 November-1 Desember.
“Saya ingin berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi. Pesan yang saya sampaikan akan sangat jelas, tentang isu Jamal Khashoggi juga tentang isu Yaman,” tutur May kepada awak media, seperti dikutip Reuters.
“Kami ingin melihat penyelidikan yang lengkap dan transparan terkait apa yang terjadi dan bahwa mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawabannya.”
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi yang juga kolumnis untuk The Washington Post, dinyatakan dibunuh oleh sejumlah agen Arab Saudi di dalam kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.
Khashoggi diduga dibunuh karena sering mengkritik kebijakan Pemerintah Arab Saudi, terutama kepemimpinan Mohammed bin Salman. Namun, Pemerintah Arab Saudi berulang kali telah menegaskan bahwa Sang Pangeran tak tahu menahu soal pembunuhan itu.
Baca Juga
Pihak penuntut di kerajaan telah mendakwa sejumlah orang atas pembunuhan itu. Di antara mereka yang diselidiki adalah seorang ajudan Pangeran.
Meski demikian, hingga detik ini masih juga belum diketahui keberadaan jasad Khashoggi. Kasus pembunuhannya telah menyulut kemarahan dunia internasional dan menjadi ‘PR’ yang terus dipertanyakan.
Sementara itu, negara-negara Barat menyerukan berakhirnya tindak militer yang dipimpin Saudi di Yaman, seiring dengan memburuknya krisis kemanusiaan di negara tersebut.
“Kami sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan terkait isu di Yaman. Solusi jangka panjang untuk Yaman adalah situasi politik dan kami akan mendorong semua pihak untuk mencari dan mengupayakannya," kata May.