Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Sebut Kajian CIA Soal Pembunuhan Khashoggi Masih Terlalu Prematur

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut temuan Central Intelligence Agency (CIA) soal terlibatnya Pangeran Mohammad bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi adalah hal yang sangat prematur.
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut temuan Central Intelligence Agency (CIA) soal terlibatnya Pangeran Mohammad bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi adalah hal yang sangat prematur. Kendati demikian, Trump mengakui keterlibatan Mohammed bin Salman bukanlah hal yang tidak mungkin.

Trump dalam kunjungannya ke California pada Sabtu (17/11/2018) juga mengatakan bahwa dia akan menerima laporan lengkap kasus Khashoggi pada Selasa (20/11/2018. Laporan tersebut akan menentukan siapa dalang pembunuhan yang diyakini pemerintah Amerika Serikat dan dampak dari pembunuhan itu terhadap posisi negara Paman Sam.

Dilansir Reuters, Trump membuat pernyataan beberapa jam setelah Departemen Luar Negeri melaporkan bahwa pemerintah belum menyimpulkan dan masih menyelidiki siapa yang bertanggung jawab dalam pembunuhan Khashoggi.

"Laporan terbaru yang mengindikasikan pemerintah AS telah membuat kesimpulan akhir [dalam pembunuhan Khashoggi] tidaklah akurat. Masih ada sejumlah pertanyaan yang belum terjawab terkait pembunuhan tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert melalui rilis resmi.

Nauert mengatakan Departemen Luar Negeri akan terus mencari fakta dan bekerja dengan negara lain untuk mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis The Washington Post tersebut dengan tetap menjaga hubungan strategis AS dan Arab Saudi.

Sebelumnya The Washington Post melaporkan bahwa CIA telah menyimpulkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pejabat AS memiliki keyakinan yang tinggi atas hasil kajian CIA.

Menyusul laporan tersebut, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan Trump telah berdiskusi dengan Direktur CIA Gina Haspel dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Sabtu (17/11/2018).

CIA juga diberitakan telah memberi pengarahan pada badan pemerintah lain, termasuk Kongres terkait kajian terbaru itu pada Jumat (16/11/2018) waktu setempat.

Sebuah sumber yang dekat dengan kajian menyebut temuan CIA didasari bukti tidak langsung yang mengarah pada peran sentral Mohammad bin Salman dalam menjalankan pemerintahan di Saudi. Kajian CIA menambahkan terdapat percakapan telepon antara Khashoggi dan kakak Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Khaled bin Salman, Duta Besar Saudi untuk AS.

Dalam percakapan tersbeut, Pangeran Khaled menyuruh Khashoggi untuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul guna mengambil dokumen dan meyakinkan Khashoggi bahwa hal itu adalah langkah teraman. Kendati demikian, CIA belum yakin keterlibatan Pangeran Khaled dalam pembunuhan.

Temuan CIA adalah kajian AS yang paling definitif hingga saat ini yang menunjukkan keterkaitan Putra Mahkota Saudi dalam pembunuhan Khashoggi sekaligus kontradiktif dengan pernyataan pemerintah Saudi bahwa Pangeran Mohammad tidak terlibat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper