Bisnis.com, JAKARTA -- Filantropi memiliki peran dalam membantu pemerintah mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Perhimpunan Filantropi Indonesia membuat aktivitas yang terbagi dalam beberapa klaster, seperti seni dan budaya, edukasi, nutrisi, zakat dalam SDGs, pembangunan perkotaan, dan konservasi. Tujuannya meningkatkan dampak dari kegiatan yang dilakukan.
Co-Chair Badan Pengarah Filantropi Indonesia Franky Welirang mengatakan banyak lembaga yang bergerak [misalnya] di bidang pendidikan, ada yang basisnya individu, keluarga, atau korporasi. Masing-masing mempunyai variasi program mulai dari intervensi guru, infrastruktur, beasiswa, PAUD, dan lainnya.
"Masing-masing foundation, korporasi punya dasar yang ingin dituju, kita tidak bisa intervensi tapi di sini [Filantropi Indonesia] ditetapkan kembali. Bisa terjadi sinergi, kolaborasi sehingga semua harmoni dan tercapai semua tujuannya, itu objektifnya," kata Franky di sela-sela acara FIFest 2018 atau Indonesia Philanthropy Festival, Sabtu (17/11/2018).
Dia menambahkan Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari daerah urban, suburban, dan terpencil. Kualitas pendidikan dan tenaga pendidikan bisa beragam.
"Tingkat kualitas guru bisa berbeda-beda, dengan pola [klaster pendidikan] ini mungkin bisa memperbaiki dan membuka kesempatan terutama di daerah kecil," ujarnya.
FIFEST 2018 digelar di Jakarta Convention Center pada 15-17 November 2018. Dalam acara ini digelar pameran lembaga filantropi, seminar, dan lainnya.