Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam penguatan kerja sama kemaritiman dengan mempresentasikan konsep Indo-Pasifik di hadapan negara peserta KTT Asia Timur (EAS) pada Kamis (15/11/2018).
“Pada pertemuan EAS tahun 2014. Saya menyampaikan visi 'Poros Maritim Dunia' Indonesia. Pada saat itu, saya telah menekankan arti penting peningkatan kerja sama maritim, tidak saja di Samudera Pasifik, namun juga di Samudera Hindia,” ucap Jokowi mengawali sambutannya dikutip dari rilis resmi.
Jokowi menjelaskan bahwa dua samudera itu merupakan kawasan yang strategis. Ia mengharapkan kedua perairan tersebut tetap damai dan aman tanpa ada perebutan kepentingan dan pertikaian wilayah mengingat posisinya sebagai jalur perdagangan internasional.
Dalam pernyataannya, Jokowi menyebut Indonesia terus konsisten untuk menjaga stabilitas di Samudera Pasifik dan Hindia melalui peningkatan kerja sama kemaritiman yang merupakan refleksi dari visi maritim Indonesia.
Komitmen tersebut ditunjukkan Indonesia melalui beberapa langkah. Di antaranya dengan mewadahi pertemuan kerja sama kemaritiman seperti penyelenggaraan KTT Asosiasi Negara Pesisir Samudera Hindia (IORA) pada 2017, menggelar pertemuan ke-5 Our Ocean Conference pada 2018, dan menjadi tuan rumah Indonesia-Africa Maritime Dialogue yang menekankan kerja sama perikanan berkelanjutan.
"Bersama negara Asean, Indonesia juga terus mengembangkan satu konsep kerja sama bernama Indo-Pasifik," lanjut Jokowi.
Baca Juga
“Indonesia juga melakukan konsultasi dengan negara-negara mitra. Saya ingin menyampaikan apresiasi atas dukungan para mitra ASEAN yang menekankan pada sentralitas ASEAN, termasuk dalam pengembangan konsep Indo Pasifik,” ujar Presiden Jokowi.
Setelah melakukan konsultasi yang cukup lama, lanjut Presiden Jokowi, sudah saatnya bagi Asean dan negara Asia Timur berdiskusi secara lebih terbuka mengenai kerja sama “Indo-Pasifik”.
“Saya ulangi kerja sama, bukan rivalitas, inklusifitas, tranparansi dan keterbukaan,” ucap Jokowi.
“Pengembangan kerja sama “Indo-Pasifik” ini tidak memerlukan pembentukan sebuah institusi baru,” kata Presiden Jokowi.
Pengembangan kerja sama “Indo-Pasifik” dilakukan melalui penebalan kerja sama antara negara peserta EAS. Melalui konsep ini, di harapkan peningkatan kerja sama dengan mitra lain di Samudera Hindia dapat terwujud.
Adapun fokus kerja sama yang termaktub dalam konsep Indo-Pasifik mencakup tiga bidang yaitu kerja sama maritim termasuk dalam menanggulangi kejahatan di laut, kerja sama konektivitas untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan kerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk pencapaian target SDGs secara inklusif.