Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikritik Soal Krisis Rohingya, Begini Respons Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi merespons rentetan kritik yang ia terima perihal penanganan krisis Rohingya di Myanmar. Hal itu disampaikan Suu Kyi dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Singapura, Rabu (14/11/2018).
Penasihat Pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi saat berbicara pada salah satu sesi di World Economic Forum on Asean di Convention Center, Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9)./Reuters-Kham
Penasihat Pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi saat berbicara pada salah satu sesi di World Economic Forum on Asean di Convention Center, Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9)./Reuters-Kham

Bisnis.com, JAKARTA - Aung San Suu Kyi merespons rentetan kritik yang ia terima perihal penanganan krisis Rohingya di Myanmar. Hal itu disampaikan Suu Kyi dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Singapura, Rabu (14/11/2018).

"Tentu saja masyarakat punya pandangan yang beragam [soal konflik Rohingya], namun yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana kita harus bertukar pandangan dan saling memahami lebih dalam," kata Aung San Suu Kyi.

"Bisa saya katakan, kami lebih memahami negara kami dibanding negara-negara lain di dunia dan saya yakin Anda akan mengatakan hal serupa, Anda lebih paham negara Anda ketimbang orang lain," tambahnya seperti dilansir Channel News Asia.

Sebelumnya, Mike Pence mengkritik Myanmar atas persekusi yang dilakukan angkatan bersenjata negara itu terhadap etnis Rohingya. Pence ingin pihak-pihak yang bertanggung jawab tidak lepas tangan.

"Kekerasan dan persekusi yang dilakukan militer telah mengakibatkan 700 ribu orang Rohingya meninggalkan Rakhine," kata Pence dalam pertemuan singkat yang bersifat tertutup di sela KTT Asean.

"Saya ingin sekali mendengar kemajuan soal pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat dalam kekerasan yang membuat ratusan ribu orang telantar dan menciptakan penderitaan seperti itu, termasuk hilangnya nyawa," tambah Pence.

Otoritas Myanmar selama ini berkilah bahwa operasi di Rakhine yang memaksa puluhan ribu etnis Rohingya mengungsi adalah bagian dari upaya untuk menjaga keamanan dari ancaman kelompok pemberontak.

Sementara itu, laporan terbaru Tim Pencari Fakta PBB menemukan bukti yang mengarah pada indikasi bahwa militer Myanmar telah melakukan genosida dan pelanggaran HAM berat terhadap etnis Rohingnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper