Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu China: Penahanan Warga Muslim di Uighur untuk Cegah Terorisme

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada wartawan Selasa (13/11/2018) bahwa kondisi di wilayah barat Xinjiang adalah "masalah dalam negeri" dan memperingatkan warga asing asing agar tidak percaya "gosip dan kabar angin" tentang situasi itu.
Seorang lelaki tua dari etnis Uighur nampak duduk di pasar lokal di Kashgar, Xinjiang (2/8/2011)./Reuters-Carlos Barria
Seorang lelaki tua dari etnis Uighur nampak duduk di pasar lokal di Kashgar, Xinjiang (2/8/2011)./Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri luar negeri China mengatakan tindakan penahanan di salah satu derah minoritas Muslim terbesar di negara itu merupakan tindakan yang diperlukan untuk melawan terorisme.

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada wartawan Selasa (13/11/2018) bahwa kondisi di wilayah barat Xinjiang adalah "masalah dalam negeri" dan memperingatkan warga asing asing agar tidak percaya "gosip dan kabar angin" tentang situasi itu.

Pernyataan ini merupakan jawaban dari pertanyaan dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas ke Beijing pekan ini.

Pernyataan itu mewakili upaya terbaru Partai Komunis yang berkuasa untuk menjelaskan penahanan massal, yang telah menjadi sumber kritik terbesar pemerintah Barat dan para pembela hak asasi manusia.

Menurut perkiraan yang dianggap kredibel oleh pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa, pihak berwenang menahan sebanyak 1 juta penduduk etnis Uighur di kamp yang disebut sebagai tempat “pendidikan kembali”.

Angka ini setara dengan sekitar 10% dari populasi di provinsi tersebut. .

Diplomasi Jerman

Wang mengatakan upaya keamanan China di Xinjiang sejalan dengan komunitas internasional, dan fokusnya adalah pada pencegahan.

“Jika Anda melakukan pencegahan dengan baik, terorisme tidak akan memiliki kesempatan untuk menyebar dan mengakar. Itu cara yang paling efektif untuk melawan terorisme,” katanya, seperti dikutip Bloomberg.

Wang menyerukan kepada orang di luar China untuk melihat situasi secara obyektif dan berharap pemberitaan dari media negara lain memperhatikan informasi resmi dari pemerintah China.

Ini adalah kali kedua kunjungan Jerman di tahun ini yang mendorong China untuk mengatasi masalah hak asasi manusia.

Sebelumnya, pertanyaan seorang wartawan selama perjalanan Kanselir Angela Merkel pada Mei menyebabkan Perdana Menteri China Li Keqiang membela negaranya mengenai masalah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper