Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong para TKI di Malaysia agar menyekolahkan anak-anaknya. Adapun jumlah tenaga kerja Indonesia di Malaysia saat ini mencapai 2,7 juta orang.
Pemerintah memiliki Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) serta 294 pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang tersebar di berbagai wilayah negeri jiran itu.
Sekolah-sekolah itu melayani berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Khusus jenjang SMK hanya ada di SIKK dengan program keahlian jasa boga dan perhotelan. PKBM hanya melayani jenjang SD dan SMP.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Praptono mengimbau para orang tua yang bekerja sebagai TKI di Malaysia memperhatikan pendidikan anak-anaknya.
Mereka harus menyadari bahwa sekolah, anak-anaknya, kelak akan mampu mengubah nasib keluarganya.
"Orang tua juga, harus bersinergi dengan sekolah agar cita-cita anaknya tercapai, misalnya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK di Indonesia, antara lain, melalui beasiswa yang disediakan Pemerintah seperti Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan lainnya," katanya. dikutip dari keterangan resmi Kemendikbud, Sabtu (4/11/2018)..
Senada dengan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur Malaysia, Ari Purbayanto mengatakan, tugas guru-guru Indonesia di Malaysia tidak hanya membina anak-anak Indonesia agar memiliki semangat Pancasila.
Ari melanjutkan para guru harus mampu menyadarkan orang tua murid agar mendorong anak-anaknya mengenyam pendidikan.
“Orang tuanya low educated people [orang berpendidikan rendah], dia tidak paham bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk mengubah nasib mereka,” tandasnya.