Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Pengembangan Perfilman membagikan 51 paket bantuan perfilman ke seluruh Indonesia, termasuk daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
51 paket bantuan perfilman tersebut terdiri atas 20 alat pembuatan film, 20 alat menonton film di ruang terbuka, dan 11 unit mobil bioskop keliling. Bantuan diberikan kepada sekolah, dinas pendidikan daerah, Unit Pelaksana Teknis (UPT), serta komunitas perfilman.
Selain membagikan mobil bioskop keliling, tahun ini pemerintah juga membagikan peralatan menonton film yang bisa digunakan di ruang terbuka. Hal ini merupakan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya, di mana ada daerah-daerah tertentu yang tidak mampu dijangkau oleh mobil bioskop keliling.
"Atas pengalaman di lapangan, ada kalanya pemutaran tidak bisa dilakukan karena mobil tidak mampu ke pelosok, jalannya tidak mencukupi untuk mobil berukuran besar. Namun jika dengan peralatan pemutaran tanpa mobil, bisa dilakukan pemutaran (film)," ujar Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Kapusbangfilm) Maman Wijaya seperti yang Bisnis kutip dari keterangan resmi Kemendikbud, Kamis sore (1/11/2018).
Maman mengatakan sesuai dengan kebijakan awal, peralatan pemutaran film tanpa mobil ini ditujukan ke daerah 3T sehingga masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah 3T juga bisa menikmati film Indonesia.
Selain alat pemutaran film, Pusbangfilm juga memberikan alat produksi film kepada sekolah, baik dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemberian ini bertujuan untuk mendukung pengembangan perfilman di dunia pendidikan.
Maman juga meminta agar bantuan bisa dimanfaatkan dengan baik dan penerima bantuan bisa mengajak instansi maupun lembaga lain di daerahnya untuk bisa ikut memanfaatkan fasilitas yang sudah didapatkan. Ia mencontohkan komunitas perfilman yang mengadakan festival film pendek keliling di daerahnya.
Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Komunikasi Publik, Nasrullah, berpesan agar alat yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Pak Menteri berpesan lebih baik rusak karena digunakan dari pada rusak karena nganggur," ujar Nasir Allah.
Beberapa instansi penerima bioskop keliling adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merauke, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat.
Untuk penerima bantuan perlengkapan menonton film di antaranya adalah Komunitas Sumbawa Cinema Society dari NTB, Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Provinsi Maluku, serta Museum Balanga Kalimantan Tengah.
Sedangkan beberapa penerima peralatan produksi film, di antaranya, SMAN 8 Mataram, NTB; SMK Kertanegara Kuaro, Kalimantan Timur dan; SMKS Pembina Bangsa Bukittinggi, Sumatera Barat.