Bisnis.com, JAKARTA - Dua per tiga dari negara-negara di dunia berkomitmen untuk menegakkan multilateralisme dan mengakui adanya manfaat dari praktik perdagangan bebas.
Hal itu disampaikan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dalam KTT Asia—Eropa (Asia-Europe Summit/ASEM) di Brussels, Belgia, yang berakhir pada Jumat (19/10/2018).
“KTT ini memperlihatkan bahwa negara-negara yang telah berkumpul dari Eropa dan Asia ingin memiliki perdagangan yang berbasis aturan dan menjunjung multilateralisme,” ujar Merkel, sambil memberikan sinyal bahwa kawasan Asia dan Eropa berkontribusi untuk dua-per-tiga pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan populasi global, seperti dikutip Reuters, Jumat (19/10/2018).
Adapun di dalam berkas pernyataan dari ASEM, Uni Eropa menyampaikan bahwa kepala pemerintahan di Asia dan Eropa sepakat untuk mempertahankan keterbukaan ekonomi dunia dan sistem perdagangan multilateral dengan Organisasi Dagang Internasional (WTO) sebagai intinya.
“Kita perlu mengatur sinyal bahwa multilateralisme tetap penting. Politisi mencoba percaya bahwa itu [multilateral] adalah negatif, tapi saya yakin itu tetap positif,” ujar PM Luxembourg Xavier Bettel.
Adapun pertemuan selama dua hari tersebut telah menggarisbawahi manuver politik dunia untuk menghadapi dampak dari agena “America First!” yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump.
Sejauh ini, AS telah mempertanyakan relevansi WTO dalam penyelesaian sengketa dagang global, menarik diri dari perjanjian PBB untuk mencegah pemanasan global, dan keluar dari kesepakatan internasional terkait pengawasan aktivitas nuklir Iran.
“Ketika membicarakan perubahan iklim, penting untuk memenangkan negara ini [AS] sebagai mitra. Penting untuk kita melangkah sebagai satu kesatuan,” kata Kanselir Austria Sebastian Kurz.
Adapun sebanyak lebih dari 50 kepala negara atau perwakilan pemerintahan di seluruh Asia dan Eropa telah hadir dalam konferensi tingkat tinggi tersebut, termasuk di antaranya Rusia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia.