Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengancam mengirimkan tentara dan menutup perbatasan dengan Meksiko jika negara itu tidak menghentikan rombongan imigran dari Amerika Tengah.
“Saya harus, dengan sangat tegas, meminta Meksiko untuk menghentikannya—dan jika gagal, saya akan memanggil militer AS dan menutup perbatasan di selatan!” paparnya melalui akun Twitter resminya, Kamis (18/10/2018) waktu setempat.
Ribuan warga Honduras dan Guatemala, termasuk anak-anak, diketahui tengah menuju AS demi mencari penghidupan yang lebih baik. Untuk mencapai AS, mereka harus lebih dulu melewati Meksiko.
Sebagian di antara mereka menggunakan kendaraan, seperti mobil, sedangkan sebagian lainnya berjalan kaki dan memakai transportasi umum.
Reuters melansir Jumat (19/10), Trump sebelumnya sudah mengancam akan memutus bantuan keuangan dan jenis bantuan lainnya ke negara-negara Amerika Tengah yang dinilai membiarkan maupun tidak mampu mencegah warganya memasuki AS secara ilegal.
....In addition to stopping all payments to these countries, which seem to have almost no control over their population, I must, in the strongest of terms, ask Mexico to stop this onslaught - and if unable to do so I will call up the U.S. Military and CLOSE OUR SOUTHERN BORDER!..
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 18, 2018
Pada Jumat (19/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo dijadwalkan bertemu dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, Menlu Meksiko Luis Videgaray, dan calon Menlu Meksiko Marcelo Ebrard.
Ebrard direncanakan menjadi Menlu di bawah pemerintahan Andres Manuel Lopez Obrador, yang bakal resmi menjabat sebagai Presiden Meksiko pada Desember 2018.
“Kami akan menjaga hubungan baik dengan AS. Sangat penting untuk memiliki hubungan pertemanan,” tutur Lopez Obrador.
Videgaray menyatakan pihaknya telah meminta United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk membantu memproses para pengungsi demi menjamin transparansi.
“Nantinya, UNHCR bisa membantu Meksiko untuk menemukan tempat tinggal bagi para migran di luar maupun di dalam Meksiko bagi mereka yang sudah mendapatkan status pengungsi. Tetapi, itu belum dipastikan dengan UNHCR,” terangnya.