Kabar24.com, JAKARTA — Tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih mengungguli pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno.
Berdasarkan survei Saaiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis Minggu (7/10/2018), Jokowi-Ma’ruf mengantongi elektabilitas 60,4% sedangkan Prabowo-Sandiaga 29,8% dan yang masih merahasikan pilihan sebanyak 9,8%, apabila pemilihan dilakukan saat survei digelar.
Survei SMRC dilakukan pada 7—14 September 2018 dengan jumlah sampel 1.220 responden dan margin of error plus minus 3,5%.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam paparannya menyatakan bahwa secara elektabilitas calon presiden yakni Jokowi dan Prabowo, sudah sama-sama dikenal oleh publik. Elektabilitas keduanya naik hampir sama besar.
Jokowi, kata Djayadi sempat mengalami tren penurunan elektabilitas pada periode Januari—Mei 2018 karena sejumlah isu keamanan, seperti kejadian bom Mako Brimob dan bom bunuh diri di Surabaya. Hanya saja, tren itu pulih selepas Mei hingga September 2018.
Adapun, Prabowo elektabilitasnya cenderung turun dalam beberapa bulan terakhir.
Keberadaan sosok calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga S. Uno juga dinilai belum memberi kontribusi terhadap peningkatan elektabilitas bagi kedua capres.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus anggota DPR RI Viva Yoga Mauladi menilai pasangan Prabowo-Sandiaga Uno masih memiliki waktu yang panjang untuk memperbaiki elektabilitas dan wajar jika belum ada pengaruh elektoral yang signifikan.
"Masih ada waktu selama kurang lebih 6 bulan" ujar Viva.
Menurutnya, terdapat tiga kategori pemilih dalam pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 mendatang. "Kategori pemilih ideologis, rasional, dan transaksional," ujarnya.
Dari kubu petahana, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman mengatakan kualitas Jokowi sebagai pemimpin semakin matang.
"Pak Jokowi semakin matang. Jokowi ini tumbuh bersama kekuasaan. Kalau dulu Pak Jokowi masih agak kikuk, tapi belakangan kita lihat gesturnya semakin matang," ujar Andy.