Bisnis.com, JAKARTA - Bantuan makanan dan kebuthan lainnya diharapkan bisa segera sampai ke Kota Palu.
Hasil pantauan Antara di seputar Kota Palu, Minggu (30/9/2018) siang, para warga terdampak gempa sangat membutuhkan pasokan makanan, bahan bakar, tenaga medis dan obat-obatan.
Warga juga membutuhkan air bersih, genset, dapur umum, tenda, dan alas tidur serta selimut. Juga masih dibutuhkan kantong mayat,
Kepala LKBN Antara Biro Sulawesi Tengah Rolex Malaha ketika dihubungi via telepon melaporkan bahwa banyak warga berdatangan ke Posko Satgas Khusus Penanggulangan Bencana yang berada di halaman kediaman dinas Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, meminta bantuan barang-barang yang sangat dibutuhkan tersebut.
Bahkan sebagian dari mereka ada yang tidak bisa menahan emosinya agar segera mendapatkan bantuan.
Minggu siang ini, cuaca di Kota Palu sangat terik dan para pengungsi masih banyak yang berteduh di bawah-bawah pohon.
Mereka sangat membutuhkan tenda untuk menjadi tempat tinggal sementara mereka setelah rumah-rumah mereka rusak parah bahkan telah ambruk terkena gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter yang berpusat di di Kabupaten Donggala, puluhan kilometer dari Kota Palu, ibu kota Sulawesi Tengah.
Gempa-gempa susulan dengan guncangan skala kecil pun masih berlangsung.
Sebagian warga juga sejak pagi tadi ada yang mengambil bahan-bahan makanan dari berbagai toko serba ada seperti Indomart, Alfamart, dan sejenisnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempersilakan warga terdampak gempa untuk mengambil bahan-bahan makanan yang dibutuhkan dari toko serba ada tersebut dan pemerintah akan menggantinya.
Rolex juga melaporkan bahwa Presiden Joko Widodo yang bertolak ke Palu dari Solo, Jawa Tengah, dengan pesawat TNI Angkatan Udara Boeing 737-400 telah terbang rendah untuk mendarat di Palu.
Presiden Joko Widodo berada di Palu untuk meninjau langsung daerah terdampak gempa dan tsunami.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Sabtu malam (29/9) menjelaskan bahwa Presiden memutuskan meninjau langsung ke Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu untuk mengetahui kondisi pascabencana saat ini.
"Presiden akan memberikan arahan terkait prioritas yang harus dilakukan, serta keputusan yang diperlukan terkait dengan dampak bencana di lapangan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dan juga pengiriman bantuan," kata Pratikno.
Selain itu, sulitnya melakukan koordinasi dalam menangani dampak gempa dan tsunami akibat terputusnya jalur komunikasi menjadi faktor lain yang membuat Kepala Negara bersegera meninjau langsung ke daerah terdampak gempa dan tsunami.
Dalam kunjungan ke Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah ini, Presiden dan rombongan menggunakan Pesawat Boeing 737-400 TNI AU melalui Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Surakarta. Rombongan Presiden lepas landas pada pukul 10.07 WIB.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan penggunaan Boeing 737-400 TNI AU dalam kunjungan kali ini dikarenakan kondisi landasan pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
"Landasan pacu yang bisa digunakan hanya sepanjang 2.000 meter dari 2.400 meter landasan pacu yang ada dan kemarin saya bersama rombongan menggunakan jenis pesawat Boeing 737-400," kata Panglima TNI.
Setibanya di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Presiden dan rombongan direncanakan akan meninjau beberapa lokasi yang terkena dampak gempa dan tsunami, yaitu Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan Rumah Sakit Wira Buana.
Dalam penerbangan ke Palu ini Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.