Bisnis.com, JAKARTA – Para eksekutif Twitter dan Facebook Inc akan membela perusahaan mereka di hadapan anggota parlemen AS pada hari Rabu (5/9/2018),
Dilansir Reuters, Facebook bersikeras untuk menganggap serius gangguan pada pemilu, sementara Twitter menyangkal operasional perusahaan dipengaruhi oleh politik.
Tapi, tidak ada eksekutif dari induk Google, Alphabet Inc, yang akan bersaksi, setelah perusahaan menolak permintaan Komite Intelijen Senat untuk mengirim salah satu eksekutif paling senior.
Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg, bersama CEO Twitter Jack Dorsey, akan mengatakan kepada parleman bahwa upaya perusahaannya untuk memerangi pengaruh asing telah meningkat sejak pemilihan AS tahun 2016, menurut kesaksian tertulis yang dirilis pada hari Selasa (4/9/2018).
"Tindakan yang kami ambil sebagai tanggapan, menunjukkan tekad kami untuk melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikan gangguan semacam ini terjadi," kata Sandberg, seperti dikutip Reuters.
Perusahaan semakin baik dalam menemukan dan menghapus konten “tidak otentik” dan sekarang memiliki lebih dari 20.000 orang yang bekerja untuk keselamatan dan keamanan, lanjut Sandberg.
Eksekutif perusahaan ini telah berulang kali bersaksi di Kongres selama setahun terakhir mengenai aktivitas pengaruh politik di situs mereka serta kekhawatiran atas privasi pengguna.
Komite Intelijen Senat telah mencari upaya untuk mempengaruhi opini publik AS selama lebih dari setahun, setelah badan-badan intelijen AS menyimpulkan bahwa entitas yang didukung Kremlin berusaha untuk meningkatkan peluang Presiden Donald Trump memenangkan pemilu pada tahun 2016. Tuduhan ini kemudian dibantah oleh Rusia.
Google menawarkan untuk mengirim staff legalnya, Kent Walker, ke sidang hari Rabu, tetapi dia ditolak oleh komite. Mereka mengatakan ingin mendengar dari orang yang memiliki hak pengambil keputusan di perusahaan.
Senator Richard Burr, ketua komite dari partai Republik, mengatakan dia mengharapkan sidang akan fokus pada solusi untuk masalah upaya pihak luar untuk mempengaruhi pemilihan AS dan menabur perselisihan politik.
"Anda tidak mengerti masalahnya jika Anda tidak melihat ini sebagai upaya besar dari seluruh pemerintah dan sektor swasta," kata Burr kepada wartawan di Senat.
Google mengatakan Walker akan berada di Washington pada hari Rabu dan akan tersedia untuk bertemu dengan anggota parlemen. Pada hari Selasa Google merilis "testimoni" yang menggambarkan upaya perusahaan untuk memerangi pengaruh asing.
Dorsey juga akan bersaksi di sidang Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Rabu bahwa perusahaan "tidak menggunakan ideologi politik untuk membuat keputusan apa pun," menurut kesaksian tertulis yang juga dipublikasikan pada hari Selasa.
Dorsey akan muncul di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR, menanggapi kekhawatiran partai Republik mengenai isi konten platform media sosial yang bermuatan politik.
"Dari perspektif bisnis sederhana dan untuk melayani percakapan publik, Twitter diberi kepercayaan menjaga semua suara di platform kami," kata Dorsey.