Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Tayangkan Iklan Terlalu Lama, Stasiun Televisi China Minta Maaf

Stasiun televisi milik Pemerintah China meminta maaf setelah menayangkan iklan selama 12 menit tanpa henti sebelum menyiarkan program pendidikan.
Gedung kantor pusat stasiun televisi CCTV di Beijing, China./Istimewa
Gedung kantor pusat stasiun televisi CCTV di Beijing, China./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Stasiun televisi milik Pemerintah China meminta maaf setelah menayangkan iklan selama 12 menit tanpa henti sebelum menyiarkan program pendidikan.
 
Stasiun televisi CCTV mendapat protes dari para orang tua siswa SD dan SMP. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan China meminta para murid dan orang tuanya menonton program berjudul "First Lesson of New Semester" pada Sabtu (1/9/2018) malam.

Bahkan, seorang pengguna Weibo--media sosial asli China--bertanya apakah CCTV sangat kekurangan uang sehingga menayangkan iklan dengan durasi yang lama.
 
"Kami meminta maaf kepada para orang tua dan siswa atas iklan yang lama sebelum program dimulai," papar CCTV dalam akun Weibo-nya, seperti dilansir Reuters, Senin (3/9).
 
Program tersebut merupakan program rutin yang ditayangkan atas kerja sama CCTV dan Kementerian Pendidikan China setiap 1 September setiap tahunnya, menjelang dimulainya tahun ajaran baru usai libur musim panas. 
 
Namun, ternyata pihak stasiun televisi lebih dulu menayangkan berbagai iklan termasuk iklan kendaraan bermotor, perlengkapan rumah, pasta gigi, dan perlengkapan sekolah tanpa henti. 
 
Porsi terbesar iklan selama belasan menit itu adalah iklan les usai sekolah bagi para siswa. Di China, banyak anak-anak dari masyarakat kelas menengah yang mengikuti les di luar sekolah untuk membantu mereka meningkatkan nilai rapor.

CCTV merupakan jaringan televisi terbesar di Negeri Panda.

Protes ini berlangsung hampir berbarengan dengan aksi unjuk rasa oleh para orang tua di kota Leiyang, Provinsi Hunan di selatan China. Sekitar 600 orang tua memprotes kebijakan pendaftaran sekolah dari pemerintah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper