Bisnis.com, JAKARTA--Istiqlal, 50 tahun, Kepala Sekolah Indonesia Kinabalu di Malaysia, berhasil menjadi juara I Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi Satuan Pendidikan Indonesia di Luar Negeri Tahun 2018.
Ia mengungkapkan rasa bangganya karena bisa ikut berkontribusi menghadirkan negara untuk masyarakat di garis terdepan.
Sekolah Indonesia di Malaysia memiliki 295 CLC (community learning center), tersebar di Tawau, Kota Kinabalu, dan Kuching. Satuan pendidikan ini melayani lebih dari 25 ribu peserta didik yang merupakan anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi buruh kebun sawit.
"Kami ingin anak-anak ini kembali ke Indonesia, ke kampung orang tuanya untuk terus bersekolah. Kemudian kembali lagi, 'angkat' orang tuanya. Hanya pendidikan yang mampu memutus rantai perburuhan," tutur Istiqlal dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis dari Kemendikbud, Kamis (16/8/2018).
Dengan keterbatasan tim manajemen, sebagai manajer sekolah Indonesia terbesar di dunia, Istiqlal merasa perlu menghadirkan sistem manajemen mutu yang disebutnya gugus kendali mutu.
"Sekolah kami satu-satunya Sekolah Indonesia di Luar Negeri yang mendapatkan ISO 9001:2015 dengan manajemen risiko," jelas Istiqlal.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dimanfaatkan untuk melakukan koordinasi kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan dengan lancar dan baik.
"Kami buatkan whatsapp group, SD juga SMP. Kami berunding, berurun rembuk melalui grup itu," ungkap pria yang memasuki tahun keempatnya sebagai Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu tersebut.
Salah satu kendala yang ditemui Istiqlal adalah partisipasi orang tua yang kurang dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan. Hal tersebut kemudian diatasi melalui pendekatan komunitas berupa paguyuban orang tua siswa.
Motivasi pendidik dan orang tua dirangsang melalui diskusi menggunakan messenger, serta kompetisi Inobel atau inovasi belajar.
Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2018 diikuti 908 orang GTK dari 34 provinsi dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Peserta terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, kemudian nasional.
Tahun ini mata lomba dibagi menjadi 39 kategori, dari masing-masing kategori dicari juara I, II, dan III.