Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang Turki, lira, yang makin terperosok serta rencana CEO Tesla Inc., Elon Musk, untuk mengubah perusahaan menjadi tertutup menjadi sorotan media massa hari ini, Senin (13/8/2018).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
Turki Makin Terperosok, Pasar Waspadai Efek Domino. Turki makin terperosok dalam salah satu pelemahan mata uang terburuk sepanjang sejarah negara-negara berkembang dan memicu kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan terburuk berupa kegagalan perbankan, bangkrutnya korporasi, dan meningkatnya utang valas. (Bisnis Indonesia)
Mencermati Rencana Elon Musk. Keinginan pendiri sekaligus CEO Tesla Inc. Elon Musk untuk mengubah kembali perusahaannya menjadi perusahaan tertutup mendapat tanggapan beragam dari pasar. Hal itu tercermin dari beberapa komentar analis terkait dengan rencana tersebut, sebagian menilai rencana itu layak dicoba dan sebagian yang lain menilai rencana itu tidak masuk akal. (Bisnis Indonesia)
Data Ekonomi Inggris Hingga China Jadi Sorotan. Tidak hanya tensi perdagangan, sejumlah tensi diplomatik dan geopolitik serta pelemahan nilai tukar sejumlah mata uang terhadap dolar AS akan menarik perhatian pelaku pasar dalam pekan ini. (Bisnis Indonesia)
Lira Anjlok, Krisis Turki Kian Parah. Keruntuhan ekonomi Turki sudah diperkirakan selama bertahun-tahun. Lembaga pemeringkat kredit telah melihat bagaimana Turki menjaga tingkat utang bank. (Kontan)
Baca Juga
Saudi Tak Tertarik Tesla. Rencana Chief Executive Officer (CEO) Tesla Inc Elon Musk menjadikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan tertutup terus berjalan. Public Investment Fund (PIF) yang sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu mitra pendanaan yang paling memungkinkan dalam pembelian saham Tesla, mengaku belum tertarik untuk membiayai perusahaan tersebut. (Kontan)
CEO Microsoft Lepas Saham Perusahaan Senilai US$ 35,9 Juta. CEO Microsoft Corporation Satya Nadella baru saja menjual hampir sepertiga saham Microsoft di tengah nilai saham perusahaan tersebut yang terus naik. Bloomberg melaporkan, Satya Nadella menjual sekitar 328.000 saham senilai US$ 35,9 juta dengan alasan perencanaan keuangan pribadi dan diversifikasi. Dia menjual 328.000 saham tersebut dengan harga mulai dari US$ 109,08 per saham hingga US$ 109,68 per saham. (Kontan)
Permintaan Jins Turun, Wrangler & Lee Dijual. VF Corp sedang menjajaki opsi-opsi strategis terkait bisnis denimn. Opsi perusahaan itu adalah menjual atau spin off merek jins Lee dan Wrangler. Selama beberapa dekade, Wrangler dan Lee menjadi sumber pendapatan inti korporasi tersebut. (Kontan)