Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai bahwa isu disharmoni bangsa yang akhir-akhir ini menjadi isu nasional menjadi pertimbangan utama Capres Jokowi menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amien sebagai cawapresnya.
Menurutnya, Ma’ruf tidak saja dipandang sebagai sosok penjaga harmoni bangsa, tapi juga tokoh yang turut menjaga kohesi sosial Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan pluralitas yang tinggi.
Siti Zuhro pun tidak mempersoalkan soal usia tokoh ulama kelahiran 1943 tersebut.
“Masing masing calon ada kelebihan dan kekurangan. Tapi Ma’ruf Amien tampak lebih dilihat sebagi simbol. Berarti asumsinya dia bisa meredam disharmoni dan juga ancaman kohesivitas sosial,” ujarnya ketika dihubungi, Kamis (9/8).
Hanya saja Siti Zuhro menilai tidak mudah juga bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf untuk mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga mengingat pasangan tersebut juga punya kelebihan tersendiri.
Menurutnya, sosok Sandiaga yang lebih dikenal oleh kalangan milenial akan memberikan bonus elektoral tersendiri bagi elektabilitas Prabowo.
Baca Juga
Menurutnya, kalau Jokowi-Ma’ruf dikenal sebagai pasangan nasionalis-religius maka Prabowo-Sandiaga juga akan mendapatkan dukungan dari kalangan religius Nahdatul Ulama.
Pasalnya, keluarga besar dari istri Sandiaga juga berasal dari kalangan NU selain memiliki kekayaan yang memadai untuk membiayai logistik.
“Jadi kita lihatlah apakah simbol untuk menjaga harmoni sosial ini akan dipilih rakyat. Tidak mudah juga bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf untuk mengalahkan pasangan Prabowo-Sandiaga,” ujarnya.