Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Pilpres 2019 suasana yang tercipta menimbulkan rasa miris di masyarakat lantaran sangat gaduh tentang hal-hal yang tidak substantif.
"Pilpres ini kegaduhannya luar biasa. Ada yang ribut mengusung #GantiPresiden2019, di lain pihak ramai juga #Jokowi2Periode. Tidak substantif. Tidak ada narasi besar yang dibangun dari para calon presiden, calon pemimpin nasional untuk 2019. Saya melihatnya miris," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor, Yaqut Choli Qoumas, dalam siaran pernya, Selasa (7/8/2018).
Padahal, kata dia, saat ini bangsa ini menghadapi banyak persoalan besar. Kada kasus korupsi yang masif, radikalisme dan terorisme, ancaman terhadap kebhinekaan, ekonomi, kemiskinan, tenaga kerja, dan lainnya.
Untuk itu, menurut dia, calon presiden/calon wakil presiden atau pemimpin nasional bangsa ini mendatang harus mampu menjawab semua tantangan tersebut. Selain itu, kata dia, calon presiden mendatang sudah semestinya pemimpin yang mampu melahirkan gagasan besar, terutama terkait nasionalisme, bagaimana merekatkan etnisitas dan agama. Termasuk di dalamnya soal ekonomi dan penegakan hukum.
Yaqut Choli Qoumas mengatakan dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) GP Ansor pada pekan lalu, Ansor menghasilkan beberapa catatan terkait situasi politik menjelang Pilpres 2019. Salah satunya sosok calon presiden harus memiliki karakter
GP Ansor dalam waktu dekat akan kembali menggelar rakornas setelah para ketua pimpinan wilayah dan Satkorwil se-Indonesia menyerap apa keinginan rakyat sebenarnya atas kepemimpinan nasional.
Gus Yaqut, sapaan Yaqut Choli Qoumas mengatakan, GP Ansor menilai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sampai sekarang masih belum mendekati cita-cita para "founding fathers", terutama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga
"Pemimpin nasional harus dapat memetakan masalah berikut solusinya atau mengeksekusi kebijakan tanpa keraguan demi kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara," tegasnya.
Rakornas GP Ansor menyoroti khusus dinamika yang terjadi dalam kontestasi pemilihan presiden yang menyedot perhatian sangat besar masyarakat, terutama terkait dengan calon presiden.
Mayoritas peserta rakornas berpendapat, kontestasi pilres saat ini hanya memperlihatkan kegaduhan ketimbang melahirkan narasi besar bagaimana mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi yang terjadi belakangan ini.