Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Zimbabwe dan pemimpin partai Zanu-PF, Mnangagwa memenangkan pemilihan presiden bersejarah dan diperebutkan di negara itu.
Pejabat dari Komisi Pemilihan Zimbabwe (ZEC) mengumumkan hari ini bahwa Mnangagwa meraih 2,46 juta suara atau 50,8% dari total 4,8 juta suara. Sementara, Nelson Chamisa, kandidat dari Gerakan oposisi untuk Perubahan Demokratis (MDC) memenangkan 2,14 juta suara atau 44,3%, menurut laporan ZEC.
Mnangagwa harus menang lebih dari 50% untuk menghindari pemungutan suara ulang.
Priscilla Chigumba, Ketua ZEC, mengatakan terlepas dari berbagai kelemahan, rakyat Zimbawe harus bergerak menuju masa depan dengan harapan yang lebih baik, katanya sebagaimana dikutip Theguardian.com, Jumat, (3/8/2018).
Mnangagwa menyebut raihan suara yang diperolehnya masih di bawah target yang dia harapkan. Dia kemudian mengatakan bahwa hal itu merupakan awal yang baik.
Dia meminta semua rakyat kembali bersatu, berdamai dan menerima hasil pemilu untuk membangun Zimbabwe baru untuk semua.
Sementara itu, MDC menolak hasil pnghitungan suara sebelum diumumkan secara penuh.
Beberapa menit sebelum hasil akhir diumuman, Ketua MDC, Morgen Komichi membuat pernyataan dadakan di televisi dengan menyatakan bahwa pemilihan itu "curang" dan akan menggugatnya ke pengadilan. Namun, dia kemudian dipindahkan dari panggung oleh polisi.
Para pendukung Mnangagwa merayakannya di dekat pintu masuk ke pusat penghitungan suara, tapi tidak banyak perayaan kemenangan di kota Harare. Polisi dan tentara berpatroli di jalan-jalan kota sepanjang malam.