Bisnis.com, JAKARTA – Gempa 6,5 skala richter di Lombok menewaskan 14 orang, termasuk wanita asal Malaysia bernama Siti Nur Ismawida.
Sayangnya, di tengah bencana yang memilukan itu ada segelintir orang yang memanfaatkan kesempatan untuk mengeruk keutungan.
Kantor berita Malaysia Bernama melaporkan orang tua Siti, Ismail Abdul Raffar, menuturkan hingga Minggu sore (29/7/2018) belum mendapatkan kabar resmi dari pihak Kedutaan Malaysia di Jakarta.
Hal itu justru dimanfaatkan oleh oknum dengan dalih menawarkan jasa pemulangan jenazah putrinya dengan biaya RM22.500 atau sekitar Rp80 juta rupiah.
Ismail menuturkan keluarganya menerima beberapa panggilan teleponb dari seseorang yang mengaku sebagai agen yang ingin membantu proses pemulangan jenazah.
"Ada di antara mereka meminta hingga lebih dari 80 juta rupiah (RM22.500) untuk membawa pulang jenazah. Kami tak tahu apakah itu agen resmi atau ilegal. Saya berharap pemerintah Malaysia membantu menyelesaikan masalah ini," ujarnya Minggu 929/7/2018) seperti dilansir situs Astroawani.com yang mengutip laporan Bernama.
Pendkai wanita berusia 30 tahun itu bersama 17 orang warga negara Malaysia lainnya sedang menginap di sebuah penginapan usai mendaki Gunung Rinjani.
“Korban meninggal dunia warga negara Malaysia akibat gempa bumi di Lombok Timur disebabkan dinding rumah yang roboh, bukan di Gunung Rinjani” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (30/7/2018).
Berdasarkan data pribadi di akun facebooknya Siti Nur Ies'mawida Ismail, almarhum saat ini bekerja di semuah toko kain Hi Mycotton dengan posisi sebagai manager toko.
Jebolan Business IT Conventry University Inggris ini tengah berwisata bersama 17 warga Malaysia lainnya untuk menikmmati keindahan Gunung Rinjani.
Sayang, selesai mendaki dan beristirahat di penginapan musiah gempa 6,5 skala richter datang dan memporakporandakan penginapan.