Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ternyata pernah menjadi petugas haji Indonesia saat masih berusia 28 tahun.
Saat itu Lukman mengatakan, belajar banyak hal selama menjadi petugas haji. Salah satu pelajaran yang paling membekas menurutnya adalah mengenai ilmu sabar. Menjadi pelayan tamu Allah menurut Lukman harus dilakukan dengan hati dan perasaan.
"Melayani itu harus dengan emosi, dengan rasa. Ini soal rasa, tidak cukup dengan logika," kata Lukman dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (3/7/2018).
Menurutnya, di usianya yang belum cukup matang pada saat itu, menjadi pelayan jemaah haji bukan hal yang mudah. Apaila saat itu dia tidak menyertakan "rasa" dalam pelayanannya, pekerjaan sebagai pelayan jemaah tentu menjadi berat.
"Dengan rasa, kita kemudian sadar kita hadir di sana sebagai apa. Maka menurut saya, modal utama petugas adalah kesabaran," lanjutnya.
Lukman mengaku, selain kesabaran banyak hal lain yang ia pelajari saat jadi petugas.
"Kita banyak belajar perilaku orang. Belajar bagaimana ibadah yang merupakan bentuk komunikasi kita dengan Tuhan," tutur Lukman.
Saat menjadi petugas itu, tak jarang Menag Lukman menemui perilaku jemaah yang juga menguji sisi emosional.
"Ada yang misalnya tiba-tiba panggil, 'eh mas, itu koper saya tolong diangkat ke sana. Kan saya sudah bayar', dan sebagainya," tuturnya.
Menag Lukman mengharapkan, agar sebagai petugas harus mampu mengolah rasa dan sabar menghadapi segala rintangan yang ada saat melayani para jamaah.
Lukman pun berpesan kepada segenap petugas Media Center Haji agar dapat menjaga kesehatan.
"Petugas haji itu pekerjaan 24 jam. Kadang sangat idealis dalam bertugas, sehingga lupa jaga kesehatan. Saya minta, bagi petugas untuk perhatikan betul perilaku hidup bersih dan sehat selama bertugas di sana," tukas Lukman.