Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Djarot Kalah di Pilgub Sumut 2018

Dukungan parpol memang berpengaruh, akan tetapi isu dan gaya kampanye sang calon juga tak kalah penting.
Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut satu Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut satu Musa Rajeckshah bersama istri Sri Ayu bersama istri Sri Ayu Mihari memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat memberikan hak suara pada Pilkada Sumut 2018 di TPS 5 Cemara Asri, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (27/6). Pemilihan Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut 2018 diikuti dua pasangan calon yakni Edy Rahmayadi - Musa Rajeckshah nomor urut satu dan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus nomor urut dua./Antara
Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut satu Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut satu Musa Rajeckshah bersama istri Sri Ayu bersama istri Sri Ayu Mihari memasukkan surat suara ke dalam kotak suara saat memberikan hak suara pada Pilkada Sumut 2018 di TPS 5 Cemara Asri, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (27/6). Pemilihan Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut 2018 diikuti dua pasangan calon yakni Edy Rahmayadi - Musa Rajeckshah nomor urut satu dan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus nomor urut dua./Antara

Mirip Pilgub DKI Jakarta

Dukungan parpol memang berpengaruh, akan tetapi isu dan gaya kampanye sang calon juga tak kalah penting.

Selama kampanye, Eramas menunjukkan citra Islam untuk menggaet pemilih di kalangan Islam yang merupakan 66,09% dari komposisi penduduk Sumut dengan perbandingan 30,01% gabungan Kristen dan Katolik. Kalau hal ini memang menjadi salah satu faktor penentu pilihan, maka Sihar sebagai penganut Kristen tentu tidak bisa berbuat banyak.

Edy-Musa, misalnya, mempunyai program gerakan salat subuh berjamaah dan gerakan itu diteruskan menjelang hari pencoblosan.

Diakui atau tidak, pola kampanye tersebut mirip dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Ketika menjelang hari tenang, Anies Baswedan hadir dalam salat subuh berjamaah berjuluk "Aksi 112" yang diorganisasi Forum Umat Islam (FUI).

Isu paslon "muslim-muslim" untuk pasangan Eramas tidak bisa dibendung, karena penyebutan nama pasangan itu tidak melanggar hukum meski berbau SARA.

Djarot-Sihar sebenarnya juga memiliki jurus untuk bertahan dan melakukan serangan balik meski diterjang isu terkait agama. Akan tetapi, hal itu tidak banyak membantu. Apalagi kemudian isu pribumi Sumut juga dimunculkan oleh Eramas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Peta Kekuatan
Halaman Selanjutnya
Putra Daerah
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper