Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Alasan Pilkada Serentak 2018 Berlangsung Aman & Lancar

Pemerintah berulang kali menyatakan sikap optimistis bahwa pemilu kepala daerah serentak 2018 akan berjalan aman dan lancar. Wakil Presiden Jusuf Kalla setidaknya menjelaskan lima alasan utamanya
(Dari kiri) Kapuspen dan Jubir Kemendagri Bahtiar, Sesditjen Otda Kemendagri Akmal Malik, Sesditjen Dukcapil Kemendagri I Gede Suratha, Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kemendagri Sumule Tumbo, Kasubdit Fasilitasi Peningkatan Demokrasi Ditjen Polpum Kemendagri Rahmat Santoso, Kasubdit Perlindungan Masyarakat Ditjen Bina Adwil Kemendagri Beni M. Pakpahan hadir dalam konferensi pers menjelang Pilkada serentak 2018 di Jakarta, Sabtu (23/6)./Bisnis-Muhammad Ridwan
(Dari kiri) Kapuspen dan Jubir Kemendagri Bahtiar, Sesditjen Otda Kemendagri Akmal Malik, Sesditjen Dukcapil Kemendagri I Gede Suratha, Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kemendagri Sumule Tumbo, Kasubdit Fasilitasi Peningkatan Demokrasi Ditjen Polpum Kemendagri Rahmat Santoso, Kasubdit Perlindungan Masyarakat Ditjen Bina Adwil Kemendagri Beni M. Pakpahan hadir dalam konferensi pers menjelang Pilkada serentak 2018 di Jakarta, Sabtu (23/6)./Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berulang kali menyatakan optimistis bahwa pemilu kepala daerah serentak 2018 akan berjalan aman dan lancar. Wakil Presiden Jusuf Kalla setidaknya menjelaskan lima alasan utamanya.

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla atau JK dalam acara kuliah umum dihadapan peserta PPRA LVII dan PPRA LVIII 2018 Lemhanas di Istana Wakil Presiden RI. Pertama, tidak ada koalisi di tataran nasional yang dilakukan pula di daerah.

“Di provinsi ini, Golkar bersama PDIP. Di provinsi lainnya Golkar dengan Demokrat. Jadi campur baur hingga tidak ada poros nasional. Tidak ada emosionalnya,” ujarnya, Senin (25/6/2018).

Kedua, aturan KPU terkait kampanye sudah sangat ketat. Hal itu meredam terjadinya benturan massa yang besar saat kampanye berlangsung.

Ketiga, pengamanan dari Polri dan TNI yang semakin baik. Keempat ,masyarakat memiliki pengetahuna yang banyak terkait pemilu dan calon yang akan dipilih melalui informasi langsung.

“[Kelima] yang terpenting partai tidak ideologis lagi. Dulu ada partai Islam, partai nasional, sekarang partai nasional suka lebih religius. Jadi perbedaan partai agama partai nasional sangat tipis,” ujarnya.

Di sisi lain, JK mengakui jika masalah-masalah kecil bisa terjadi setelah penghitungan suara. Namun, hal itu menurutnya tidak akan berlarut-larut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper