Bisnis.com, JAKARTA--Pabrikan smartphone asal China, Xiaomi, menargetkan dapat menghimpun dana senilai US$6 miliar dengan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Hong Kong.
Perusahaan tersebut berencana menjual sebanyak 2,2 miliar saham kepada investor global dengan kisaran harga per saham HK$17--HK$22. Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan CLSA bakal bertindak sebagai penjamin emisi di dalam IPO tersebut.
Pendiri sekaligus CEO Xiaomi Lei Jun menyampaikan dana yang terhimpun nantinya dipergunakan untuk beberapa fokus pengembangan. Beberapa fokus itu di antaranya riset, penguatan ekosistem, dan ekspansi global.
"Hanya dalam tujuh tahun pertama, pendapatan tahunan Xiaomi telah menembus RMB100 miliar. Tingkat pertumbuhan itu mungkin tidak dapat ditandingi banyak perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi (23/6).
Lei Jun menyatakan bakal tetap menjalankan model bisnis yang sudah berjalan, yaitu menekan harga produk sedekat mungkin dengan biaya produksi. Pemasaran berbagai perangkat Xiaomi turut didistribusikan melalui kanal ritel daring maupun luring eksisting yang terbukti lebih efisien.
“Kami percaya potensi bisnis Xiaomi secara global hanya dibatasi oleh imajinasi kami. Dengan menjalankan model ekosistem yang unik, kami tidak hanya mengubah industri di China, tetapi juga di seluruh dunia," ujarnya.
Baca Juga
Proses IPO Xiaomi mulai berlangsung sejak 25 Juni 2018 dan akan ditutup pada 28 Juni 2018 mendatang. Saham Xiaomi mulai diperdagangkan di bursa Hong Kong mulai 9 Juli 2018 mendatang.
Xiaomi menempati urutan kedua dalam angka penjualan perangkat smartphone di Indonesia. Laporan lembaga riset pasar Canalys menempatkan Xiaomi sebagai vendor smartphone kedua terbesar di pasar Indonesia pada kuartal pertama tahun ini di bawah Samsung.
Pangsa pasar Xiaomi mencapai 18,3% dengan angka pengiriman mencapai 1,7 juta unit. Angka itu tumbuh belasan kali lipat bila dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 107 ribu unit.
Head of South Pacific Region sekaligus Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi mengatakan, pertumbuhan pesat itu didukung oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya seperti peningkatan kapasitas produksi lokal, dukungan kanal penjualan daring dan luring, serta ekspansi layanan purna jual.
“Dan tentunya dukungan Mi Fans yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan Xiaomi di Indonesia. Kami terus bekerja keras untuk menjaga momentum ini,” ujarnya.
Xiaomi pertama kali masuk ke pasar Indonesia pada 2014 lalu. Pabrikan gawai asal China itu mendobrak tatanan industri smartphone di dalam negeri dengan memperkenalkan produk entry level dengan spesifikasi tinggi.
Xiaomi mengandalkan berbagai seri Redmi sebagai produk andalannya di pasar smartphone kelas bawah dan menengah. Xiaomi memasarkan produknya melalui jaringan mitra daring dan ritel luringnya yang tersebar di berbagai Authorized Mi Store di Indonesia.
Xiaomi pertama kali didirikan 2010 oleh Lei Jun sebagai pabrikan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan internet. Pabrikan itu mendistribusikan seluruh produknya ke lebih dari 70 negara di dunia.