Bisnis.com, JAKARTA - Moody’s Investor Service memberikan beberapa pernyataan untuk Kolombia dalam konferensi ekonomi di Bogota, Kolombia, Rabu (13/6/2018) waktu setempat, atau 4 hari menjelang pemilihan presiden di negara tersebut.
Director of Sovereign Debt Moody’s Investor Service Mauro Leos mengatakan terjadi peningkatan utang Kolombia dalam 5 tahun terakhir. Akan tetapi, hal tersebut erat kaitannya dengan produk domestik bruto negara itu.
“Utang [Kolombia] meningkat 10 poin sehububungan dengan PDB, bagi saya seorang analis kredit, itu penting karena inilah titik awal untuk pemerintahan berikutnya,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/6/2018).
Mauro menyebut pemerintahan selanjutnya harus menaruh perhatian utama terhadap kebijakan fiskal di Kolombia. Pihaknya terus mencoba mengevaluasi tingkat fleksibilitas pembelanjaan. "Brasil, Kosta Rika, Argentina, dan Kolombia adalah negara-negara dengan belanja tidak fleksibel,” jelasnya.
Dia menilai, pemerintah Kolombia tidak boleh hanya berfokus kepada penerimaan. Sisi pembelanjaan harus tetap menjadi perhatian.
Pihaknya menyatakan telah bersiap mengeluarkan laporan terkait poin apa saja yang harus dilakukan oleh Kolombia. Hal tersebut akan dituangkan melalui pemeringkatan yang akan keluar pada rentang Maret 2019 hingga Agustus 2019.