Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi Corp. mempertimbangkan untuk mengincar setengah dari US$10 miliar dana segar yang ingin diraup lewat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dari investor China daratan.
Seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan, perusahaan akan mencari sekitar US$5 miliar lewat penjualan Chinese Depository Receipts (CDRs) dan sisanya akan dikumpulkan dari penjualan saham di Hong Kong.
“Pembagian ini tergantung dari permintaan di kedua pasar dan mungkin dapat berubah sebelum IPO. Perusahaan juga menargetkan nilai sekitar US$75 miliar kendati angka tersebut juga bisa berubah,” kata sumber tersebut, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (12/6/2018).
Adapun IPO Xiaomi akan menjadi yang terbesar sejak Alibaba go public pada 2014. Aksi korporasi ini juga dilakukan seiring upaya China untuk menarik lebih banyak raksasa teknologi agar mau mendaftar di bursa lewat CDRs, yang mengizinkan saham diperdagangkan di bursa domestik.
Menjual lebih banyak ekuitas kepada investor lokal akan membuat Xiaomi sejalan dengan tujuan kebijakan Beijing dan dapat membantunya mendapatkan nilai tinggi.
Pada Selasa (12/6/2018), pengelola IPO seperti JPMorgan, Morgan Stanley, dan CLSA menempatkan nilai Xiaomi di rentang US$65 miliar hingga US$100 miliar, sesuai dengan mentrik yang digunakan.
Baca Juga
“Memberikan investor daratan lebih banyak akses ke saham Xiaomi otomatis akan membantu perusahaan melambungkan nilainya,” kata James Yan, analis di Counterpoint.
Pasalnya, dia melanjutkan, ekosistem Xiami sepenuhnya dibangun di China. Seluruh perusahaan mitra Xiami, mulai dari perakit drone hinga vacuum cleaner, ada di China. Oleh karena itu, Yan menilai, seluruh perusahaan kini menilai China daratan merupakan pasar yang penting dan begitu juga Xiaomi.
Perusahaan yang baru berusia 8 tahun tersebut telah menerbitkan prospektus pertamanya untuk CDRs di Shanghai pada Senin (10/6/2018), sebagai langkah awal untuk IPO.
Penjualan saham akan digunakan untuk mengekspansikan perusahaan hingga keluar China dan mendanai pengembangan perangkat dan layanan media. “Pada 2018, perusahaan berencana untuk masuk atau mengonsolidasikan posisi di pasar Asia Tenggara dan Eropa,” tulis Xiaomi di dalam propektus tersebut.
Adapun Xiaomi telah membangun toko pertamanya di Paris bulan lalu, sementara Wakil Direktur Wang Xiang telah menyatakan berulang kali bahwa perusahaan berencana menjual ponsel pintarnya hingga ke AS dan menyaingi Apple Inc.