Bisnis.com, JAKARTA– Indonesia dan Australia sepakat untuk memperkuat kerja sama pertahanan melalui pencegahan terorisme di kawasan.
Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu ketika menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Australia, Senator The Hon Marise Payne, Rabu (6/6/2018).
Fokus bidang kerja sama yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni upaya memperkuat kerja sama dalam pencegahan dan penanggulangan ancaman terorisme di kawasan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama tersebut ke arah yang lebih konkrit.
Pertemuan kali ini diharapkan akan membuahkan hasil yang positif dalam rangka realisasi kerja sama yang telah direncanakan kedua negara khususnya dalam pencegahan dan penanggulangan ancaman terorisme.
“Kerja sama harus lebih konkrit, kalau tidak ancaman teroris akan menjadi lebih besar dan berkembang di kawasan”, tutur Ryamizard, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (6/6).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia Payne menyatakan adanya urgensi untuk memperkuat kerja sama pertahanan ke arah yang lebih konkrit melalui kerja sama pertukaran informasi intelijen pertahanan.
Pasalnya, upaya tersebut diyakini dapat mencegah berkembangnya ancaman terorisme di kawasan menjadi lebih besar.
“Untuk mendeteksi lebih dini ancaman potensial terorisme, maka perlunya membentuk suatu pusat pengumpulan informasi. Sehingga negara – negara di kawasan dapat saling bertukar informasi untuk meningkatkan respon yang cepat dalam menghadapi berbagai ancaman terorisme”,ungkapnya.
Langkah-langkah baru juga diperlukan untuk membangun kebijakan kerja sama penanggulangan ancaman terorisme di kawasan. Menurutnya, kerja sama intelijen pertahanan menjadi kunci dari kerja sama kedua negara, dan Australia siap memberikan dukungan terhadap kerja sama tersebut di Asean.