Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi baru saja menyelesaikan pertemuan bilateral dengan Menlu Australia Penny Wong, pada Rabu (6/3/2024).
Dia menyatakan ada lima hal yang dibahas dengan Menlu Penny Wong dalam pertemuan bilateral di Melbourne tersebut.
"Pertama, kerja sama transisi energi, termasuk pembangunan ekosistem baterai EV. Kedua, tindak lanjut MoU on Bilateral Mechanism yang telah ditandatangani tahun lalu. Ketiga, saya juga menyampaikan pentingnya kita mengangkat barrier-barrier non-tarrif," katanya, dalam pertanyaan resmi dikutip Kamis (7/3/2024).
Keempat, dia mengatakan bahwa dalam hal ini, dia juga menyampaikan mengenai masalah pentingnya kerja sama dalam biosecurity terutama untuk produk ikan dan buah-buahan.
Terakhir, dia menyatakan bahwa karena Plan of Action dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) akan selesai tahun ini, maka Retno sampaikan kepada Menlu Penny Wong bahwa kedua tim harus duduk untuk mulai mendesain Plan of Action untuk 2025-2029, karena PoA tahun 2020-2024 sebentar lagi akan selesai.
Lebih lanjut, dia juga menekankan dalam pembicaraan mengenai pentingnya sinergi antara implementasi dari Asean Outlook on Indo-Pacific (AOIP) atau Pandangan Asean tentang Indo-Pasifik, dengan Australia’s Southeast Asia Economic Strategy 2040.
Baca Juga
Sementara itu, dia menyampaikan bahwa setelah bertemu Menlu Penny Wong, Retno juga bertemu dengan Menlu bayangan Australia Simon Birmingham. Keduanya membahas mengenai situasi kawasan dan global serta hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
Selain itu, dia juga mengatakan sempat berkesempatan untuk berdiskusi mengenai berbagai isu tantangan, isu kawasan dan dunia dengan Director of Research dari Lowy Institute Herve Lemahieu. Lowy Institute ini merupakan think tank di Australia.
