Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur bank sentral Malaysia Muhammad Ibrahim mengundurkan diri dan Pemerintah Malaysia belum menetapkan penggantinya.
Bloomberg melansir Rabu (6/6/2018), Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyampaikan pengunduran diri itu pada konferensi pers hari ini. Namun, tidak disebutkan mengapa Muhammad mundur padahal masa jabatannya berlaku dalam periode 2016-2021.
Pengunduran diri yang tak diduga itu datang sebulan setelah Mahathir terpilih sebagai PM, menjatuhkan rezim Barisan Nasional yang sudah berdiri sejak Malaysia merdeka. Langkah Muhammad juga dilakukan setelah muncul banyak pertanyaan mengenai pembelian lahan oleh Bank Negara Malaysia (BNM) dari pemerintahan sebelumnya.
Pada Mei 2018, Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng menyampaikan bahwa pemerintahan Najib Razak menggunakan uang yang diperoleh dari penjualan lahan ke bank sentral untuk membayar sebagian utang 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Nilai penjualan lahan itu mencapai sekitar 2 miliar ringgit atau hampir Rp7 triliun. Adapun 1MDB adalah BUMN Malaysia yang tengah dirundung skandal korupsi--dan Najib diduga turut terlibat.
Terkait hal ini, BNM mengklaim pembelian lahan itu ditransaksikan di nilai yang wajar dan sesuai dengan seluruh persyaratan pemerintah serta aturan yang berlaku.
Sementara itu, sejumlah media lokal berspekulasi bahwa Nor Shamsiah Mohd Yunus bakal menggantikan posisi Muhammad. Adapun Pemerintah Malaysia mengatakan gubernur baru akan diumumkan setelah mendapat persetujuan dari raja.