Bisnis.com, JAKARTA— Sedikitnya 25 orang tewas dan 300 lainnya cedera akibat semburan abu dan lava panas setelah gunung api Fuego meletus di Guatemala kemarin waktu setempat, menurut badan penanganan bencana negara itu.
Jumlah korban tewas dikhawatirkan masih akan bertambah karena masih ada daerah yang belum bisa dicapai oleh regu penolong, ujar Sergio Garcia Cabanas, kepala badan penangan bencana Conred sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Senin (4/6/2018). Korban tewas termasuk pegawai Conred dan sedikitnya tiga orang anak-anak.
Badan tersebut menyatakan telah mengevakuasi 3.100 orang dari wilayah sekitar gunung api yang terletak 70 kilometer dari Guatemala City.
Dalam satu cuplikan gambar terlihat seorang tentara tengah menggendong anak-anak yang berlumuran debu.
President Jimmy Morales mengunjungi markas besar Conred sebelum melakukan rapat kabinet. Dia kemudian mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Chimaltenango, Sacatepequez dan Escuintla.
Wartawan Al Jazeera, David Mercer, melaporkan dari Guatemala City bahwa gunung api masih dalam fase letusan. Sedangkan regu penolong terus bekerja memaksimalkan penyelamatan para korban.
Debu dan asap tebal membuat bandara La Aurora International Airport ditutup sementara agara tidak membahayakan penerbangan