Bisnis.com, JAKARTA - Prancis menangkap dan menahan dua mantan agen intelijen asing mereka karena dicurigai menjadi mata-mata untuk kepentingan China, menurut laporan media setempat.
Laporan berita stasun televisi LCI, sebagaimana mengutip Kementerian Pertahanan Prancis menyebut bahwa dua mantan agen dinas intelijen Prancis DGSE itu diduga melakukan 'pengkhianatan yang sangat serius' untuk kepentingan asing.
Sumber-sumber yang dikutip oleh media Prancis menghubungkan mereka dengan China. Hanya saja pihak berwenang Prancis belum menyebutkan negara yang dimaksud sebagaimana dikutip BBC.com, Senin (28/5/2018).
Seorang istri mantan agen mata-mata juga dicurigai. Para tersangka dikenakan tuduhan pada bulan Desember lalu, tetapi kasusnya baru sekarang diungkap.
Majalah berita TV Prancis Quotidien menyebut bahwa badan keamanan domestik Prancis, DGSI, melakukan interogasi terhadap dua tersangka agen DGSE yang sudah pensiun.
Setidaknya satu dari tersangka itu bekerja untuk DGSE di Beijing ketika dugaan kegiatan mata-mata itu terbongkar, menurut laporan itu.
Baca Juga
Akan tetapi, Pemerintah Prancis tidak memberikan penjabaran lebih jauh tentang cakupan dan fokus dari dugaan kegiatan mata-mata itu.