Kabar24.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menyatakan dirinya meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto supaya kekuatan TNI masuk ke dalam operasi menghadapi terorisme.
Pernyataan itu disampaikan oleh Tito dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, pada Selasa (22/5/2018) yang membahas mengenai penanganan dan pencegahan terorisme.
"Kalau sekarang, sesuai aturan yang ada sekarang dan kemudian saya sepakat dengan Bapak Panglima TNI, saya yang justru minta Bapak Panglima Marsekal Hadi agar kekautan TNI masuk ke dalam operasi ini," kata Tito ketika ditanya mengenai rencana pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) yang melibatkan TNI.
Tito mengatakan mekanisme keterlibatan TNI dalam perang terhadap terorisme akan seperti operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. Dalam operasi Tinombala itu, TNI dan polisi bersama-sama menghadapi teroris.
Dalam operasi perang terhadap terorisme, ujar Tito, 75% merupakan operasi intelijen, sisanya 5% operasi penindakan dan 20% operasi pemberkasan ke peradilan.
"Karena Indonesia adalah negara demokrasi yang utamakan supremasi hukum, jadi prinsip penanganan terorisme adalah bagaimana memenangkan dukungan publik, kalau publik dukung langkah-langkah pemerintah, negara, maka terorisme tidak akan bisa berkembang," katanya.