Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaza Memanas, Korban Tewas Warga Palestina Bertambah

Tentara Israel melancarkan tembakan terhadap pelaku aksi protes yang membeludak di sepanjang perbatasan Gaza hari ini, Senin (14/5/2018). Satu warga Palestina dikabarkan tewas akibat tembakan tersebut, sedangkan puluhan lainnya terluka.
Seorang demonstran dengan wajah dicat seperti karakter dari film Avatar membawa ban terbakar selama protes oleh warga Palestina yang menuntut hak untuk kembali ke Tanah air mereka, di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan./Reuters
Seorang demonstran dengan wajah dicat seperti karakter dari film Avatar membawa ban terbakar selama protes oleh warga Palestina yang menuntut hak untuk kembali ke Tanah air mereka, di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tentara Israel melancarkan tembakan terhadap pelaku aksi protes yang membeludak di sepanjang perbatasan Gaza hari ini, Senin (14/5/2018). Satu warga Palestina dikabarkan tewas akibat tembakan tersebut, sedangkan puluhan lainnya terluka.

Dengan demikian, jumlah korban tewas bertambah menjadi 46 warga Palestina sejak aksi protes dimulai pada 30 Maret, menurut pejabat kesehatan Palestina, sementara tidak ada laporan terkait korban yang timbul dari pihak Israel.

Jumlah korban tewas itu menarik kecaman internasional. Tetapi Amerika Serikat (AS), yang resmi memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem dari Tel Aviv hari ini, mendukung Israel yang menuduh gerakan Hamas di Gaza sebagai pemicu kekerasan.

Dilansir dari Reuters, militer Israel menjatuhkan selebaran ke dalam wilayah itu pada hari ini, serta memperingatkan warga Palestina untuk tidak bertindak sebagai alat Hamas maupun mendekati atau merusak pagar perbatasan Israel.

Tetap saja, ribuan warga Palestina berkumpul di lima lokasi di sepanjang garis itu. Puluhan orang, termasuk dua wartawan lokal, kemudian terluka oleh tembakan tentara Israel, menurut Red Crescent Palestina.

Protes warga Palestina dijadwalkan akan mencapai puncaknya pada hari Selasa (15/5/2018), saat warga Palestina memperingati hari Nakba atau ‘Bencana’ ketika ratusan ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka pada tahun 1948 yang sekaligus mendorong terbentuknya Israel.

Pihak militer Israel berdalih pasukannya hanya berupaya membela perbatasan dan melancarkan tembakan sesuai dengan aturan berlaku.

Saksi mata dari pihak Palestina mengatakan pesawat Israel juga menjatuhkan bahan yang mudah terbakar, untuk membakar ban-ban yang telah disiapkan para pemrotes.

Selain itu, tentara Israel dikabarkan menembakkan gas air mata pada orang-orang di dalam tenda-tenda yang bermunculan di sepanjang perbatasan.

Naftali Bennett, menteri pendidikan Israel, mengatakan kepada Israel Radio bahwa Israel akan memperlakukan pagar Gaza sebagai ‘Dinding Besi’ dan siapa saja yang mendekatinya sebagai ‘teroris’.

Sementara itu, pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem yang berlangsung hari ini dikabarkan tidak banyak dihadiri para diplomat internasional termasuk dari negara-negara Eropa.

Pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv itu dinilai merupakan bentuk pelanggaran konsensus internasional. Hingga kini, keputusan itu telah memicu gejolak di negara-negara Timur Tengah.

Acara itu hanya dihadiri segelintir diplomat. Sedangkan dari pihak AS hadir Menkeu Steven Mnuchin dan putri Presiden Trump, Ivanka Trump dan menantunya, Jared Kushner.

Paraguay Susul AS dan Guatemala

Di sisi lain, Paraguay telah memutuskan akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem pada akhir Mei 2018, menyusul langkah serupa yang lebih dahulu dilakukan AS dan Guatemala.

“Presiden Paraguay Horacio Cartes berencana datang ke Israel pada akhir bulan untuk membuka kedutaan di Yerusalem,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon dalam pernyataannya pekan lalu.

Juru bicara pemerintah Paraguay mengatakan Cartes menjadwalkan perjalanan ke Israel untuk memindahkan kedutaan besarnya pada 21 Mei atau 22 Mei.

Status Yerusalem menjadi salah satu perselisihan paling sengit antara Israel dan Palestina. Israel menyatakan kota itu adalah ibu kotanya yang abadi dan tak terpisahkan, sedangkan Palestina menginginkan bagian timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka sendiri.

Pengumuman rencana Paraguay ini dilakukan sepekan sebelum Kedutaan Besar AS dibuka di Yerusalem pada 14 Mei 2018, sesuai dengan pengakuan Presiden Donald Trump pada 6 Desember 2017 tentang kota tersebut sebagai ibu kota Israel.

Langkah AS itu disambut gembira Israel dan membuat marah warga Palestina.

Pada Maret 2018, Presiden Guatemala Jimmy Morales menyatakan negaranya akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 16 Mei 2018 atau dua hari setelah AS melakukan langkah yang sama.

Pada April 2018, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa setidaknya setengah lusin negara sedang serius membahas untuk mengikuti jejak AS. Namun, dia tidak mengidentifikasi negara yang dimaksud.

Seperti diketahui, pada Desember 2017, sebanyak 128 negara memberikan suaranya dalam resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan agar AS membatalkan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sebanyak 9 negara lainnya memilih menentang, 35 negara abstain, dan 21 negara tidak memberikan suara.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper