Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

128 Negara PBB Tolak Trump

Sebanyak 128 negara anggota PBB menyetujui resolusi PBB yang meminta AS menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengindahkan ancaman Trump. Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan menghentikan bantuan kepada negara-negara yang menyetujui resolusi tersebut.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley berbicara dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara di markas besar PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (29/8/2017)./Reuters
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley berbicara dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara di markas besar PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (29/8/2017)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 120 negara menolak rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dalam Sidang Umum PBB di New York, AS pada Kamis (21/12/2017) waktu setempat, lebih dari 120 negara anggota PBB menyetujui resolusi PBB yang meminta AS untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Reuters melansir, Jumat (22/12/2017), sebanyak 128 negara menyetujui resolusi itu, 9 menolak, dan 35 abstain. Sebanyak 21 negara lainnya tidak mengikuti voting.

Ancaman Trump, yang disampaikan beberapa hari sebelumnya, tampaknya sedikit berpengaruh karena lebih banyak negara yang abstain dan menolak resolusi tersebut dibandingkan pada resolusi-resolusi lainnya yang terkait dengan Palestina. Presiden AS itu telah menyatakan akan menghentikan bantuan finansial kepada negara-negara yang memilih untuk setuju.

Namun, banyak negara Barat dan Arab yang tetap menyetujui resolusi tersebut, termasuk negara-negara aliansi AS. Beberapa di antaranya adalah Mesir, Yordania, dan Irak, yang merupakan penerima bantuan terbesar AS dalam militer dan ekonomi.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan voting tersebut merupakan sebuah kemenangan bagi Palestina. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak resolusi itu.

Sebelum voting digelar, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan AS akan mengingat hari itu sebagai hari di mana AS disisihkan karena telah menjalankan haknya sebagai negara merdeka. "Kami akan mengingat itu ketika kami diminta untuk kembali berkontribusi terhadap PBB, dan banyak negara lain meminta kami seperti yang selalu mereka lakukan, untuk menggunakan pengaruh kami untuk kepentingan mereka," papar dia.

Seperti diketahui, pada awal Desember 2017 Trump menyatakan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper