Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 120 negara menolak rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam Sidang Umum PBB di New York, AS pada Kamis (21/12/2017) waktu setempat, lebih dari 120 negara anggota PBB menyetujui resolusi PBB yang meminta AS untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Reuters melansir, Jumat (22/12/2017), sebanyak 128 negara menyetujui resolusi itu, 9 menolak, dan 35 abstain. Sebanyak 21 negara lainnya tidak mengikuti voting.
Ancaman Trump, yang disampaikan beberapa hari sebelumnya, tampaknya sedikit berpengaruh karena lebih banyak negara yang abstain dan menolak resolusi tersebut dibandingkan pada resolusi-resolusi lainnya yang terkait dengan Palestina. Presiden AS itu telah menyatakan akan menghentikan bantuan finansial kepada negara-negara yang memilih untuk setuju.
Namun, banyak negara Barat dan Arab yang tetap menyetujui resolusi tersebut, termasuk negara-negara aliansi AS. Beberapa di antaranya adalah Mesir, Yordania, dan Irak, yang merupakan penerima bantuan terbesar AS dalam militer dan ekonomi.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan voting tersebut merupakan sebuah kemenangan bagi Palestina. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak resolusi itu.
Sebelum voting digelar, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan AS akan mengingat hari itu sebagai hari di mana AS disisihkan karena telah menjalankan haknya sebagai negara merdeka. "Kami akan mengingat itu ketika kami diminta untuk kembali berkontribusi terhadap PBB, dan banyak negara lain meminta kami seperti yang selalu mereka lakukan, untuk menggunakan pengaruh kami untuk kepentingan mereka," papar dia.
Seperti diketahui, pada awal Desember 2017 Trump menyatakan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tersebut.