Bisnis.com, JAKARTA -- Negeri Wakanda berhasil membantu Walt Disney Co. mengerek pendapatan pada kuartal kedua tahun fiskal 2018, setelah membukukan penjualan tiket lebih dari US$1,33 miliar.
Film "Black Panther" yang mengisahkan upaya Raja T'Challa dalam mempertahankan tahtanya, menjadi pembicaraan di seluruh dunia. Tidak hanya itu, film ini juga berhasil mengompensasi penurunan di bisnis Disney lainnya yakni di bisnis televisi.
Secara keseluruhan, Disney mencatatkan pendapatan sebesar US$14,54 miliar dalam periode Januari-Maret 2018. Capaian ini meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar US$13,33 miliar, sekaligus lebih besar dibandingkan proyeksi para analis.
Sementara itu, laba bersih tumbuh 23% secara year-on-year (yoy) dari US$2,38 juta menjadi US$2,93 miliar.
Bloomberg melansir Rabu (9/5/2018), CEO Walt Disney Bob Iger mengatakan keberhasilan "Black Panther" menunjukkan pentingnya mengambil risiko dan mengedepankan nilai sesuatu yang inklusif.
Pertumbuhan pendapatan juga ditopang oleh naiknya jumlah pengunjung di taman bermain perusahaan, yang ada di seluruh dunia. Unit taman bermain berhasil menyumbangkan laba bersih senilai US$954 juta, meningkat 27% seiring dengan bertambahnya jumlah pengunjung dan pengeluaran pengunjung.
Di sisi lain, pendapatan dari bisnis televisi tergerus akibat gencarnya layanan konten streaming televisi seperti Netflix.
Dilansir Reuters, Iger mengungkapkan perusahaan akan mempertimbangkan ekspansi taman bermain di China dan pasar lainnya.
"Ini tidak berarti kami akan segera membangun sesuatu, tapi akan melihat kemungkinan itu," ujarnya.
Saat ini, Disney juga sedang melakukan negosiasi untuk membeli bisnis film, televisi, dan internasional dari Fox dengan nilai US$52 miliar.