Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak enam partai diprediksi tereliminasi dalam kontestasi Pemilu 2019 karena diperkirakan hanya meraih suara di bawah satu persen.
Demikian menurut hasil survei LSI Denny JA yang bertajuk “Empat Divisi Partai Politik dan Efek Capres/Program” yang dirilis hari ini, Selasa (8/5).
Enam partai yang diidentifikasi akan meraih suara nol koma persen itu adalah Hanura, PSI, PBB, PKPI, Partai Garuda dan Partai Berkarya. Hanura diduga akan melemah karena isu perpecahan partai selain tidak terdengar programnya dan tidak terasosiasi kuat dengan calon presiden yang kuat.
Sementara Partai Solidaritas Indonesia, sekalipun dianggap mampu mencuri perhatian publik, memiliki batu sandungan dengan “blunder” masuknya nama Sunny Tanuwijaya yang berpotensi di tinggal pemilih Anti Korupsi.
Demikian juga dengan Partai Bulan Bintang yang diduga tidak cukup publikasi untuk menarik pemilih Islam yang menjadi programnya. Sedangkan PKPI, Partai Garuda, dan Partai Berkarya hampir punya persepsi yang sama bagi pemilih, yaitu tidak terdengar kiprahnya.
Sementara itu, terkait sosok calon presiden bila dikaitkan dengan elektabilitas parpol, hasil survei yang diselenggarakan pada 28 April hingga 5 Mei 2018 itu mendapatkan temuan yang cukup menarik.
Ketika diajukan pertanyaan “Jika Partai Gerindra/PKB/Demokrat mengajukan Gatot Nurmantyo sebagai capres, partai mana yang akan dipilih dalam Pemilu Legislatif 2019?', hasilnya adalah parpol yang mengusung Gatot mencatat kenaikan elektabilitas,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa.
Elektabilitas tiga parpol, yakni Gerindra, PKB dan Demokrat akan naik jika mencalonkan Gatot sebagai capres.
Gerindra naik menjadi 19,80%, Demokrat naik jadi 16,50%, PKB juga jika mencalonkan Gatot suara PKB menjadi naik hingga 15,80%. Jadi partai yang terasosiasi dengan Gatot sebagai capres ini makin meninggi suaranya," ujarnya.
Metode yang dilakukan dengan multistage random sampling dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden itu dilengkapi dengan focused group discussion (FGD) dan analisis media serta indepth interview. Sedangkan margin of error dari survei itu +- 2,9%.