Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Perlu Belajar dari Iran Soal Pemberdayaan Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan Indonesia perlu belajar dari Iran dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohanna Yembise (kiri)/JIBI-Dedi Gunawan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohanna Yembise (kiri)/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan Indonesia perlu belajar dari Iran dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

"Saya cukup kagum karena menurut penjelasan mereka perempuan di sana sudah cukup maju. Kita di sini banyak banyak kekerasan terhadap perempuan," kata Yohana seusai bertemu Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga Masoemeh Ebtekar di Jakarta, Selasa (1/5/2018)  malam.

Yohana mengatakan sangat tertarik tentang isu ketahanan sosial dan ketahanan keluarga yang dikatakan cukup tinggi di Iran. Mereka memiliki pusat-pusat pelayanan yang melayani masyarakat terkait dengan isu yang berhubungan dengan keluarga.

Pusat-pusat pelayanan itu juga termasuk melayani ketahanan keluarga hingga ke desa-desa untuk pembangunan ekonomi perempuan.

"Perkawinan anak di Iran juga sudah menurun drastis. Saya ingin belajar dari mereka bagaimana menurunkan angka perkawinan anak karena itu akan sangat membantu indeks pembangunan manusia dan indeks pembangunan gender," tuturnya.

Yohana mengatakan pemerintah Iran sebelumnya sudah mengirimkan naskah nota kesepahaman untuk menjalin hubungan kerja sama dengan Indonesia. Namun, naskah tersebut belum ditanggapi karena perlu berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

"Kami akan pelajari dan koordinasi untuk melihat hal-hal yang lebih spesifik apa saja," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Masoemeh Ebtekar menyatakan kekagumannya terhadap upaya Indonesia untuk mewujudkan keterwakilan perempuan di parlemen dengan menetapkan kuota 30 persen bagi calon anggota legislatif dari masing-masing partai.

"Kuota 30 persen itu penting untuk memastikan kepentingan perempuan," ujarnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper