Bisnis.com, RWANDA - Lebih dari 200 kerangka manusia telah dikeluarkan dari satu kuburan massal pemusnahan suku 1994 di Rwanda pekan lalu di Ibu Kota Rwanda, Kigali, kata perhimpunan penyintas, Ibuka, pada Selasa (24/4/2018).
Kerangka yang telah dikeluarkan dari kuburan massal sedalam 30 meter tersebut di Sektor Rusoro, Kabupaten Gasabo, disimpan di ruangan selama menunggu pemakaman, kata Theogene Kabagambire, Kepala Ibuka di Kabupaten Gasabo.
Tiga lagi kuburan massal belum digali di permukiman di daerah yang sama, kata Kagambire kepada media.
"Saya tidak mengerti mengapa diperlukan waktu lebih dari dua dasawarsa untuk menemukan kuburan massal ini," kata seorang penyintas, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu (25/4/2018) pagi.
"Ini benar-benar berat, sebab orang telah tinggal di daerah ini."
Pada 6 April 1994, Presiden Rwanda saat itu Juvenal Habyarimana meninggal dalam satu kecelakaan pesawat, dan dengan cepat memicu pemusnahan suku selama tiga bulan. Pemusnahan suku Tutsi 1994 merenggut lebih dari satu juta jiwa, terutama warga Tutsi dan Hutu moderat.
Baca Juga
Kagambire memperkirakan 3.000 korban pemusnahan suku dari daerah sekitar mungkin telah ditimbun di kuburan massal yang ditemukan.