Bisnis.com, JAKARTA - Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan soal pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Luhut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengaku sering bertemu dengan Prabowo dan mendiskusikan banyak hal.
"Saya memang ketemu dengan Pak Prabowo, bisa setiap minggu sekali. Kalau dia mau ketemu, ya, saya temui saja," kata Luhut, Selasa (17/4/2018) pagi.
Luhut menuturkan hal itu saat berada di Bandara Incheon, Korea Selatan. Ia sedang transit di Bandara Incheon dalam perjalanan ke Washington DC, Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan dengan eksekutif World Bank dan International Monetary Fund (IMF).
Pertemuan Luhut dan Prabowo ini mengundang banyak pertanyaan. Setidaknya, dua kali mereka bertemu yang diketahui media, pada Jumat (6/4/2018), atau lima hari sebelum Prabowo mendeklarasikan dirinya maju dalam Pilpres 2019.
Pertemuan kedua baru berlangsung kemarin, Senin (16/4/2018) di Resto Sumire, Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Luhut dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Jokowi, sementara Prabowo Subianto adalah Ketua Umum Partai Gerindra, yang disebut sebagai bakal calon lawan Jokowi.
Baca Juga
Spekulasi beredar, pertemuan salah satunya membahas deal politik, termasuk kemungkinan Jokowi merangkul Prabowo. Luhut mengaku ada banyak hal yang dia bicarakan dengan Prabowo ketika bertemu.
"Termasuk soal lucu-lucu ketika masih muda dulu. Kalau kami tak sepakat atau berseberangan secara politik, bukan berarti berantem," katanya.
Sejak Kapten
Luhut menuturkan dirinya telah mengenal Prabowo sejak masih berpangkat kapten.
"Saya paham dia karena sudah kenal sejak saya berpangkat kapten, dia letnan. Jadi tolong jangan ditafsirkan seolah kami bermusuhan," ujarnya.
Menurut Luhut, mereka bicara soal situasi terakhir, termasuk kesepakatannya untu menjaga urusan nasionalisme.
"Untuk national interest, kami sepakat tak boleh berantem." ujarnya.
Prabowo, juga bersepakat dengan sejumlah saran yang diberikannya. Detailnya, Luhut menolak menjelaskan.
Yang jelas, menurut Luhut, Prabowo dan dirinya setuju untuk selalu bicara program dan tidak berkampanye dengan mengutamakan isu agama.
"Profesionalisme saja, bicara program" ujarnya.
Sebagai negarawan yang nasionalis, Prabowo kata Luhut, akan tetap menjaga kondisi demi kebaikan negeri ini dengan tidak memecah belah persatuan bangsa.
"Jangan juga sebarkan fitnah, " Luhut menambahkan.