Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid ternyata belum yakin Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
"Ya selama itu belum didaftarkan, peluang itu masih tetap ada, dan pengalaman selama ini begitu aja," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senin (16/4).
Menurutnya, keraguan tidak akan majunya Prabowo pada Pilpres nanti, kata Hidayat, bukan hanya dari PKS melainkan partai-partai lain melihatnya seperti itu.
"Semua menyadari sebelum didaftarkan ke KPU, semuanya masih mungkin berubah dan secara definitif juga Prabowo belum menyatakan dirinya maju sebagai calon presiden,” ujarnya.
Hidayat mengatakan bahwa Prabowo hanya mengatakan 'kalau diberikan mandat saya siap' tapi beliau belum mengatakan dirinya siap sebagai calon presiden.
“Minimal belum ada yang mendaftarkan ke KPU, karena KPU juga belum membuka pendaftaran," katanya.
Hidayat menegaskan, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Apalagi belum ada pendaftaran calon Presiden ke KPU.
"Intinya adalah sebelum kemudian pendaftaran ditutup dan sebelum didaftarkan calon-calon itu semua kemungkinan masih mungkin terjadi," kata Wakil Ketua MPR dari PKS itu.
Sementara itu, menyikapi keinginan PKS agar kadernya dipilih menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, Partai Gerindra mengajukan tiga syarat.
Menurutnya, salah satu syarat itu adalah cang cawapres harus punya insentif elektoral. “Siapa pun orangnya harus bisa memberikan insentif elektoral bagi Pak Prabowo,” kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade.
Ada pun, syarat kedua adalah calon tersebut harus bisa diterima oleh koalisi, sedangkan yang ketiga adalah harus bisa bekerja sama dengan Prabowo.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman memberikan syarat bahwa cawapres Prabowo harus satu di antara 9 kandidat dari PKS kalau partai itu berkoalisi.