3. Saatnya Membangun Komunikasi Politik yang Lebih Baik
Adakah tugas khusus yang dititipkan Presiden kepada Anda khususnya untuk menghadapi peristiwa politik?
Memang sudah menjadi kebiasaan, pada saat setelah dilantik, dipanggil, berikutnya diberikan tugas-tugas yang lebih riil. Intinya, tugas pokok supaya dijalankan dengan sebaik-baiknya, jangan gaduh.
Tugas pokok ada tiga yakni pertama, bagaimana KSP menjalankan monitor dan evaluasi terhadap proyek-proyek yang bersifat strategis nasional. Kedua, membangun komunikasi politik yang baik.
Ketiga, mengelola isu-isu strategis. Dasar tugas itulah apabila ada isu-isu strategis yang nyata-nyata menyesatkan, serangan yang mendiskreditkan, mengacau, disinformasi tentang pembangunan nasional, saya harus muncul di situ.
Kemunculan KSP untuk mengklarifikasi bahwa yang terjadi sesungguhnya seperti ini karena lama-lama berita yang enggak benar, kalau sudah berkali-kali menjadi benar. Contoh sertifikasi dikira ngibul atau pembohongan.
Sebentar dulu, yang mana yang bohong? Jangan memberikan informasi yang salah, enggak ada yang bohong baik dari berproses secara administratif, maupun jumlahnya. Semuanya bisa dicek, semua bisa diagunkan, enggak ada yang bohong. Kami memberikan klarifikasi yang benar seperti ini.
Dengan latar belakang Anda sebagai militer, apakah memudahkan Anda memetakan potensi konflik dan memanfaatkan jaringan Anda untuk mengantisipasi?
Saya pikir itu bagian dari keahlian. Memang core business saya di situ, karena saya banyak bertugas di jajaran satuan tempur dan teritorial memberikan modal yang luar biasa kepada saya. Ditambah lagi penugasan pengembangan akademik, manajemen bernegara ketika di Lemhanas hampir 2,5 tahun juga memberikan pelajaran yang luar biasa.
Penugasan saya di sini—mudah-mudahan bisa membantu—merupakan bagian dari manajemen negara ini. KSP bagian kecil dan kalau KSP bisa menjalankan fungsinya dengan baik, harapan presiden bisa kami lakukan.
Untuk itulah begitu saya masuk ke KSP konsolidasi, saya perkuat seluruh yang ada pada kami. Lima deputi saya kuatkan lagi sehingga mereka semakin memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk mengelola unit kerjanya. Kedua, membangun soliditas, satu kesatuan komando, satu kesatuan suara dalam mengelola organisasi.