Bisnis.com, JAKARTA -- Ant Financial Services Group, anak usaha Alibaba Group Holding Ltd, tengah mencari investor untuk mendanai perusahaan tersebut dengan nilai hingga US$8 miliar, atau nyaris mencapai Rp110 triliun.
Temasek Holdins, perusahaan asal Singapura, kemungkinan akan menjadi investor utama dalam tahap pendanaan teranyar tersebut. Reuters melansir Rabu (11/4/2018), tahap pendanaan ini dilakukan sebelum Ant Financial merealisasikan rencana go public.
Sumber Reuters yang identitasnya dirahasiakan mengungkapkan dana yang diraih bisa mencapai US$8 miliar-US$10 miliar, didorong oleh besarnya minat investor. Adapun Ant Financial maupun Temasek menolak berkomentar.
Jika Ant Financial, yang mengelola layanan pembayaran Alipay, meraih dana sebesar US$8 miliar tersebut maka valuasi perusahaan akan naik menjadi US$150 miliar. Nilai tersebut setara dengan Rp2.062 triliun.
Sejumlah analis melihat Ant Financial sebagai salah satu aset paling berharga bagi Alibaba. Perusahaan itu terakhir kali melakukan tahapan pendanaan pada 2016.
Setelah mendominasi sistem pembayaran di China, sekarang Ant Financial menyasar pasar India dan Thailand. Perusahaan tersebut sudah membeli saham perusahaan pembayaran India, Paytm, dan perusahaan financial technology (fintech) Thailand, Ascend Money.
Baca Juga
Ant Financial juga melirik pasar yang lebih luas di AS dengan membeli saham MoneyGram International, yang melayani transfer dana secara internasional. Namun, transaksi itu ditolak oleh pemerintahan Donald Trump karena dikhawatirkan dapat mengancam keamanan nasional.
Selain Alibaba, saham Ant Financial dimiliki oleh sejumlah BUMN Tiongkok yakni China Life Insurance dan China Post Group, induk usaha Postal Savings Bank of China.