Bisnis.com, JAKARTA - Perpustakaan tidak bisa lagi dikelola secara konvensional, namun harus terus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
Ainun Naim, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknol dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), mengatakan perpustakaan ke depan tidak hanya menjadi tempat berkumpul untuk membaca buku ataupun mencari informasi.
“Namun, perpustakaan dapat menjadi working space tempat munculnya inovasi-inovasi baru. Perpustakaan juga dapat menjadi suatu virtual office,” katanya dalam situs remi Kemenritekdikti Senin (26/3/2018).
Menurutnya, kini perkembangan perpustakaan di perguruan tinggi dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) cukup positif telah mulai mengikuti perkembangan teknologi.
Perpustaakan tersebut, lanjutnya, sudah mulai membuat sistem informasi canggih untuk manajemen dan pencarian koleksinya, termasuk Perpusnas yang juga telah mengembangkan digital library.
Dia menegaskan Kemenristekdikti mendukung upaya integrasi dan sinergi koleksi perpustakaan antar jaringan perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan daerah dan Perpusnas.
“Dengan adanya sinergi dan integrasi ini akan menghasilkan efisiensi dalam anggaran pengadaan koleksi perpustakaan. Selain itu, koleksi perpustakaan juga dapat diakses lebih luas,” ujarnya.
Ainun menjelaskan dunia saat ini menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan digitalisasi, artificial intellegence, internet of things dan big data yang memainkan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Untuk itu, lanjutnya, perpustakaan, khusnya yang ada di perguruan tinggi, mau tidak mau harus beradaptasi serta berevolusi sehingga tidak terlindas oleh perubahan zaman.
Sementara itu Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarief Bando mengatakan integrasi dan sinergi antara Perpusnas dengan perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dalam proses transfer ilmu demi kemajuan bangsa.
Dengan integrasi dan sinergi tersebut, imbuhnya, kompilasi jutaan koleksi Perpusnas dan perpustakaan perguruan tinggi dapat dinikmati dan di akses lebih luas lagi para pencari ilmu.
“Koleksi Perpusnas open access dengan cara menjadi anggota perpusnas secara online. Setiap koleksi Perpusnas dapat diakses dan diunduh setelah menjadi anggota perpustakaan itu,” ujatnya.