Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Murid Sekolah AS Turun ke Jalan Protes Kebijakan Senjata Api

Ribuan murid sekolah di AS memenuhi jalanan dan melakukan protes terhadap aksi kekerasan bersenjata yang marak terjadi di negara itu.
Para murid dari sekolah-sekolah di Washington DC, AS menggelar protes di depan Gedung Capitol menuntut diperketatnya peredaran senjata api pada National School Walkout yang dilakukan ribuan murid di AS, pada Rabu (14/3)./Reuters-Joshua Roberts
Para murid dari sekolah-sekolah di Washington DC, AS menggelar protes di depan Gedung Capitol menuntut diperketatnya peredaran senjata api pada National School Walkout yang dilakukan ribuan murid di AS, pada Rabu (14/3)./Reuters-Joshua Roberts

Bisnis.com, JAKARTA -- Ribuan murid sekolah di AS memenuhi jalanan dan melakukan protes terhadap aksi kekerasan bersenjata yang marak terjadi di negara itu.

Aksi ini dilakukan tepat sebulan setelah peristiwa penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida yang terjadi pada 14 Februari 2018. Tidak hanya digelar oleh para murid Marjory Stoneman, aksi protes tersebut diikuti oleh siswa siswi di seantero AS.

The New York Times melaporkan Rabu (14/3/2018) waktu setempat, murid-murid di New York City, Chicago, Atlanta, Santa Monica dan kota-kota lainnya menggelar aksi turun ke jalan. Mereka menyampaikan protes kepada pemerintah mengenai longgarnya izin kepemilikan senjata dan transaksi jual beli senjata api.

Para murid meneriakkan slogan seperti "Kami ingin perubahan" dan "Tidak ada lagi kebisuan". Dengan menggunakan tagar #ENOUGH, mereka tidak hanya turun ke jalan tapi juga memviralkan gerakan ini di media sosial.

Aksi yang disebut sebagai National School Walkout itu masing-masing berjalan sekitar 17 menit, sebagai simbol tewasnya 17 murid dan staf di Marjory Stoneman akibat penembakan yang dilakukan Nikolas Cruz.

Reuters melansir, sebagian sekolah mendukung penuh aksi tersebut sedangkan sebagian lainnya mengancam bakal memberikan sanksi kepada siswa yang keluar dari kelas.

Peristiwa di Marjory Stoneman sebulan lalu memicu gelombang protes terhadap kebijakan senjata api AS yang dipimpin para murid usia SMA. Para pembuat kebijakan di negara bagian Florida pun akhirnya meloloskan regulasi perubahan batas umur bagi pembeli senjata api pada awal bulan ini.

Batas umur minimal dinaikkan dari 18 tahun menjadi 21 tahun dan diberlakukan pula masa tunggu selama tiga hari bagi calon pembeli sebelum bisa mendapatkan senjata terkait. Namun, hal yang sama belum terjadi di level nasional.

Aksi penembakan di sekolah cukup sering terjadi di Negeri Paman Sam. Penembakan di SMA Columbine, Colorado pada 1999 menandai dimulainya era aksi penembakan di sekolah.

Bahkan, pada 2012 terjadi penembakan di SD Sandy Hook di negara bagian Connecticut. Peristiwa itu menewaskan 27 orang, termasuk 20 murid berusia 6-7 tahun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters, The New York Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper