Bisnis.com, PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) perwakilan Riau menilai perekonomian daerah setempat sudah on the track atau di jalur yang tepat.
Kepala BI Perwakilan Riau Siti Astiyah mengatakan memang situasi ekonomi daerah itu pada 2015 sangat terpuruk sekali.
"2015 memang menjadi yang paling rendah saat itu, tetapi dua tahun terakhir sudah mengalami perbaikan dan on the track," katanya hari ini Rabu (14/3/2018).
Data BI menunjukkan ekonomi daerah itu pada 2015 hanya tumbuh 0,22%, lalu 2016 mengalami perbaikan menjadi 2,23% dan tahun lalu kembali membaik sehingga sepanjang 2017 tumbuh 2,71%.
Sektor yang mendorong perekonomian daerah menurut Siti yaitu industri unggulan yakni komoditas sawit.
Kegiatan ekonomi dari hasil perkebunan ini menumbuhkan daerah karena banyak sektor yang ikut bergerak di industri pengolahan sawit.
"Karena itu kami dorong supaya pemda meningkatkan perhatian dengan mengarahkan pembangunan industri hilir sawit dan tingkatkan kapabilitas petani," lanjut Siti.
Ada pun saat ini pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan program peremajaan kelapa sawit, sehingga produksinya dapat meningkat di masa mendatang.
Riau mendapatkan kuota 30.000 hektare replanting tahun ini, dari total 185.000 hektare kebun sawit yang akan diremajakan.