Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Gerindra mengaku tak khawatir terhadap hasil survei elektabiltas Prabowo Subianto yang masih rendah.
Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Gerindra Prasetyo Hadi tidak mengkhawatirkan hasil beberapa lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto kalah dibanding Joko Widodo. Menurut dia, survei itu hanya sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan strategi bukan patokan menang atau kalah.
"Kami yakin. Insyallah kami akan menang," kata Prasetyo di DoubleTree Hotel, Jakarta Pusat seperti dilansir Tempo.co, Senin (12/3/2018).
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menyampaikan hal senada. Dia menyatakan elektabilitas yang lebih rendah dari inkumben disebabkan saat ini Prabowo belum melakukan gerakan.
Gerindra meyakini angka elektabilitasnya bakal meningkat.
"Diam saja enggak ngapa-ngapain angkanya cukup fantastis," ujar Taufik.
Hasil simulasi yang dilakukan oleh lembaga survei Poltracking pada Februari 2018 menunjukkan elektabilitas Jokowi dari Prabowo, dengan 55,9% dibandingkan 29,9%. Pada Desember 2017, survei Indo Barometer memperlihatkan elektabilitas Jokowi mencapai 34,9% sedangkan Prabowo hanya 12,1%.
Sementara itu, dalam Survei PolMark, elektabilitas Jokowi berkisar 50,2% dan Prabowo 225.