Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitigasi Penting Karena Dua Bulan Pertama 2018 Sudah Terjadi 513 Bencana

Masyarakat di daerah sepanjang ujung pulau Sumatera hingga Kepulauan Maluku Utara secara geologis dan geografis dikelilingi cincin api (ring of fire), namun belum memiliki sistem mitigasi yang mumpuni.
Erupsi Gunung Agung/BNPB
Erupsi Gunung Agung/BNPB

Bisnis.com, JAKARTA-Masyarakat di daerah sepanjang ujung pulau Sumatera hingga Kepulauan Maluku Utara secara geologis dan geografis dikelilingi cincin api (ring of fire), namun belum memiliki sistem mitigasi yang mumpuni.

Deputi bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bernardus Wisnu Widjaja, mengatakan mitigasi penting karena di daerah itu sering terjadi gempa tektonik, erupsi gunung api, longsor, dan angin puting beliung.

“Menyikapi kondisi tersebu semestinya Indonesia memiliki mitigasi [upaya mengurangi risiko] bencana maupun tanggap bencana secara nasional yang lebih mumpuni,” katanya, Selasa (6/3/2018).

Dia menjelaskan bahwa sejauh ini Indonesia belum memiliki standard mitigasi dampak yang dimbulkan oleh kejadian bencana seperti halnya di Jepang, Australia atau Amerika Serikat. 

Sebab, lanjutnya, sistem peringatan dini hingga budaya mitigasi belum menjangkau seluruh elemen masyarakat, bahkan termasuk di lingkungan aparat pemerintahan.

Sehingga, imbuhnya, tidak mengherankan jika jumlah korban jiwa dan material dalam beberapa bencana yang terjadi di Indonesia masih cukup tinggi volumenya.

Menurut catatan BNPB, jumlah kejadian bencana cenderung terus bertambah selama 2018 yaitu pada priopde Januari-Februari mencapai sebanyak 513 kejadian bencana di Indonesia.

Kejadian bencana hingga 513 kali itu terdiri dari puting beliung sebanyak 182 kejadian, banjir 157 kejadian, longsor 137 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 15 kejadian, kombinasi banjir dan tanah longsor 10 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 7 kejadian, gempa bumi merusak 3 kejadian, dan erupsi gunung api 2 kali kejadian.

Sedangkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana selama dalam kurun waktu 2 bulan pada Januari-Februari 2018 itu sebanyak 72 jiwa meninggal dunia dan hilang, 116  jiwa luka-luka, dan lebih dari 393.000 jiwa mengungsi dan menderita.

Selain itu, sebanyak 12.104 unit rumah rusak dengan rincian 1.566 unit rusak berat, 3.141 rusak sedang dan 7.397 unit rusak ringan. Selain itu yang juga rusak adalah 127 unit fasilitas pendidikan, 123 unit fasilitas peribadatan dan 13 unit fasilitas kesehatan.

Menurut perkiraan BNPB kerugian dan kerusakan akibat bencana selama Januari-Februari 2018 mencapai puluhan triliun rupiah. Bayangkan itu baru tingkat kerusakan dan korban jiwa selama 2 bulan. Bagaimana jika dalam setahun.

Persoalan mitigasi menjadi fokus diskusi dalam Forum Merdeka Barat (FMB 9) bertajuk Tanggap bencana, kerja dan antisipasi, sebagai tema yang terbukti mampu mencegah kemerosotan perekonomian suatu bangsa akibat bencana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper