Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Negara di Asia Ini Kaji Perkembangan E-commerce Dalam Perhitungan Inflasi

Perkembangan bisnis e-commerce yang semakin pesat membuat pembuat kebijakan sektor ekonomi di sejumlah negara di Asia mempersiapkan para ekonomnya untuk ikut menyertakan bisnis e-commerce dalam mengukur inflasi.
Bendera India/Cultural India
Bendera India/Cultural India

India

Kantor Statistik India mempertimbangkan akan memasukkan e-commerce ke dalam data inflasi ritel awal tahun ini. Menurut pejabat senior India, hal itu diperkirakan dapat menekan inflasi dalam jangka pendek.

Direktur umum Kantor Statistik India M.V.S. Ranganadham mengatakan bahwa ada pemikiran untuk memasukkan penjualan daring ke dalam perhitungan komponen inflasi.

“Kami tidak memiliki aliran data yang relevan saat ini. Kami sedang mencarinya karena sekarang itu menjadi hal yang sangat penting,” katanya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Perusahaan riset Crisil, bagian dari Standard and Poor (S&P), mencatat e-commerce di India menyumbang 1,5% dari total penjualan seharga 49 triliun rupee (US$752 miliar) dalam tahun fiskal hingga Maret 2017.

 Mengacu pada riset Crisil, e-commerce dapat tumbuh 2,5 kali pada 2020 mencapai 1,8 triliun rupee yang ditopang oleh segmen belanja grosir daring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper